Selasa 31 Mar 2020 07:56 WIB

54 Perjalanan KA Jalur Selatan Dinonaktifkan

Kebijakan ini untuk menyikapi adanya penurunan jumlah penumpang yang siginifikan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
PT KAI mengurangi jumlah perjalanan KA
Foto: ANTARA/Siswowidodo
PT KAI mengurangi jumlah perjalanan KA

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah perjalanan KA yang dinonaktifkan oleh PT KAI terus bertambah. Bila sebelumnya, ada 32 perjalanan KA dengan rute Jalur selatan Jateng yang dinonaktifkan per 1 April 2020, maka ketentuan itu diubah lagi dengan memperbanyak jumlah perjalanan KA yang dinon-aktifkan sementara.

''Seluruhnya, akan ada 54 perjalanan KA yang melintas di stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto yang dibatalkan. Pembatalan perjalanan ini berlaku mulai 1 April, hingga  batas waktu yang akan ditentukan kemudian,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Selasa (31/3).

Menurutnya, kebijakan ini diambil sesuai arahan pemerintah untuk mengurangi mobilitas masyarakat. ''Selain itu, juga untuk menyikapi adanya penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan,'' katanya.

Dia menyebutkan, sejak imbauan Sosial Distancing disampaikan pemerintah, jumlah penumpang KA naik dan turun di stasiun wilayah Daop 5, terus mengalami penurunan. ''Tingkat penurunannya, mencapai sekitar 74 persen dari kondisi normal,'' jelasnya.

Supriyanto menjelaskan, perjalanan KA yang dibatalkan tidak hanya yang memiliki rute menuju Jakarta saja. Tapi juga mencakup perjalanan KA yang menuju Surabaya dan Bandung.

Secara rinci, KA yang dibatalkan meliputi KA Taksaka Pagi dan Malam relasi Yogyakarta-Gambir,  KA Fajar Utama relasi Yogyakarta-Pasarsenen, KA Senja Utama Yogya relasi Yogyakarta-Pasarsenen, KA Lodaya Pagi dan Malam relasi Solo-Bandung, KA Bandara Yogya relasi Kebumen-Yogyakarta. ''KA tersebut sudah dinonaktif sejak 26 Maret lalu,'' katanya.

Selain itu, dia menyebutkan, ada KA yang sudah dinonaktifkan sejak 29 Maret 2020. Antara lain,  KA Argo Wilis relasi Surabaya Gubeng-Bandung, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng- Bandung, KA Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Bandung, KA Malabar relasi Malang-Bandung, dan KA Pasundan relasi Surabay Gubeng-Kiaracondong.

Sedangkan KA yang mulai dinonaktifkan mulai 1 April 2020, totalnya ada 14 KA. Antara lain, KA Gayabaru Malam relasi Surabaya Gubeng-Pasarsenen, KA Bogowonto relasi Lempuyangan-Pasar Senen, KA Gajahwong relasi Lempuyangan-Pasar Senen, KA Sawunggalih relasi Kutoarjo-Pasarsenen, KA Sancaka Utara relasi Kutoarjo-Surabaya Pasar Turi, KA Kutojaya Utara relasi Kutoarjo-Jakarta Kota, KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong.

Selain itu, juga KA Logawa relasi Purwokerto-Jember, KA Argo Lawu relasi Solo-Gambir, KA Purwojaya relasi Cilacap-Gambir, KA Singasari relasi Blitar-Pasarsenen, KA Mataram relasi Solo-Pasarsenen, KA Joko Tingkir relasi Purwosari-Pasarsenen, dan KA Jayakarta relasi  Surabaya Gubeng-Jakarta Kota.

Supriyanto menegaskan, para calon penumpang yang sudah memesan tiket dan perjalanan KA-nya dibatalkan, KAI akan mengembalikan bea tiket 100 persen. ''Untuk menghindari antrean, kami mengimbau agar pembatalan cukup dilakukan melalui aplikasi KAI Access. Tidak perlu datang ke loket yang ada di stasiun,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement