REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak, Provinsi Riau, akan menggandeng sejumlah penjahit memproduksi masker yang berbahan dasar kain berjenis BC19. Rencananya akan dibuat sekitar 10.000 masker. Hal ini dilakukan seiring semakin sulitnya pelindung muka itu di pasar saat pandemi COVID-19.
"Luar biasa para penjahit tersebut dengan sukarela membuat masker untuk didonasikan kepada masyarakat, mereka bekerja keras menjahit bahan-bahan kain yang disediakan Dekranasda," kata Ketua Dekranasda Siak, Rasidah Alfedri, Senin (30/3).
Masker kain tersebut diproduksi sesuai standar dan tutorial yang dianjurkan oleh dr Budi Laksono, MHSc. Ia merupakan seorang dokter relawan kemanusiaan yang juga berprofesi sebagai dosen dan peneliti di Universitas Diponegoro Semarang. Masker ini diproduksi oleh para penjahit dan pelaku usaha kecil yang tergerak hatinya untuk membantu kesulitan masyarakat.
"Kepada para penjahit, dan dokter penemu masker BC19 ini. Saya mewakili masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih dan doa yang tulus," ungkap Rasidah.
Sebagai bukti, Dekranasda Kabupaten menggelar aksi berbagi 500 masker kain itu kepada masyarakat yang melintas. Rasidah langsung ikut membagikan masker itu di depan Gerai Dekranasda Siak, Jalan Raja Kecik.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan paket sembako kepada sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di depan Istana Siak. Sebanyak 18 paket sembako tersebut secara simbolis diserahkan oleh Rasidah kepada tiga perwakilan pedagang.
Nasib para pedagang tersebut tak luput dari perhatian Rasidah akibat lesunya sektor pariwisata Kabupaten Siak selama Pandemi Virus Corona. Diharapkannya bantuan tersebut dapat meringankan beban hidup akibat minimnya pendapatan dari aktivitas jual beli dari pengunjung Istana Siak.