Senin 30 Mar 2020 16:14 WIB

Polisi Bantah Berencana Tutup Akses Masuk Kota Bandung

Penutupan sejumlah ruas jalan protokol hanya meminimalisir keramaian.

Petugas keamanan menyemprotkan desinfektan ke setiap kendaraan yang masuk komplek Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/3). Penyemprotan dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran wabah Corona atau Covid-19
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas keamanan menyemprotkan desinfektan ke setiap kendaraan yang masuk komplek Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (30/3). Penyemprotan dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran wabah Corona atau Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Bayu Catur Prabowo menegaskan, pihaknya belum berencana menutup akses menuju ataupun ke luar wilayah Kota Bandung. Hal itu dikatakannya sekaligus menepis informasi keliru soal karantina dari aspek lalu lintas.

Menurut dia, hal itu timbul karena anggapan yang keliru soal penutupan jalan protokol di Kota Bandung guna mencegah adanya keramaian. "Bukan, itu salah informasi, atau masyarakat salah menanggapi. Memang yang munculnya (informasi) itu, soal penutupan menuju Kota Bandung, itu salah," kata Bayu di Bandung, Senin (30/3).

Dia menjelaskan, saat ini pihak Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung hanya memberlakukan rekayasa lalu lintas penutupan sejumlah ruas jalan protokol untuk meminimalisasi keramaian.

Sejak Ahad (30/3), ada sejumlah ruas jalan protokol yang dilakukan rekayasa penutupan. Di antaranya, Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, Jalan Merdeka, Jalan Ir H Djuanda (Dago), dan Jalan Diponegoro (Gasibu).

Penutupan itu pun, menurut dia, hanya dilakukan jika ada potensi keramaian yang bakal terjadi. Apabila tidak ada keramaian, arus lalu lintas akan tetap normal.

"//Kan// sekarang beredar penutupan Kota Bandung, bukan itu. Jangan salah penyampaian, beda lagi nanti tanggapannya," kata dia.

Menurut dia, kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Lalu kebijakan tersebut, menurutnya akan dievaluasi setiap waktu karena rekayasa lalu lintas yang bersifat fleksibel.

"Setiap waktu itu cara bertindaknya berbeda, tujuannya adalah mengurangi virus, dengan cara social distancing. Kalau itu masih bisa dipatuhi, Insyaallah arus lalu lintas akan tetap normal," kata dia.

Bayu mengungkapkan, cara penutupan sejumlah ruas jalan protokol cukup ampuh mencegah keramaian masyarakat yang terjadi. Dengan demikian, Covid-19 yang kini menjadi pandemi itu bisa segera teratasi.

"Kemarin Ahad yang biasanya ramai, Alhamdulillah setelah kita lakukan penutupan, masyarakat tidak ada yang berkerumun, tidak ada yang berada di trotoar, di pinggir jalan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement