REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Operasional perjalanan kereta api (KA) Pangrango Sukabumi-Bogor per 1 April sampai 30 April 2020 akan dihentikan sementara. Penghentian perjalanan KA Sukabumi-Bogor ini termasuk dalam pembatalan operasional layanan 21 KA lokal mulai 1 April sampai 30 April 2020.
"Langkah kebijakan melakukan pembatalan perjalanan KA ini dilakukan karena volume pengguna telah mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sekitar 70 persen," ujar Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa kepada wartawan, Senin (30/3).
Eva menyebutkan setiap hari ada 6 perjalanan KA Pangrango yang melayani relasi Sukabumi ke Bogor. Terdiri dari tiga keberangkatan dari Sukabumi, dan tiga lainnya dari Bogor.
Dengan perincian, KA 221 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan pukul 05.15 WIB, KA 222 Pangrango (Bogor-Sukabumi) keberangkatan pukul 07.50 WIB. Selanjutnya, KA 225 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan pukul 10.25 WIB dan KA 226 Pangrango (Bogor-Sukabumi) keberangkatan pukul 13.10 WIB.
Selanjutnya KA 229 Pangrango (Sukabumi-Bogor) keberangkatan pukul 15.45 WIB dan KA 230 Pangrango (Bogor-Sukabumi) keberangkatan pukul 18.30 WIB.
PT KAI Daop 1 juga membatalkan tiga perjalanan kereta dari Sukabumi ke Cianjur. Yakni, KA 498 Siliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan pukul 05.45 WIB dan KA 500 Siliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan pukul 10.55 WIB. Berikutnya KA 502 Siliwangi (Sukabumi-Cianjur) keberangkatan pukul 16.15 WIB.
Bagi calon penumpang yang terdampak pembatalan KA tersebut, Eva mengatakan, dapat mengajukan pengembalian bea tiket secara penuh 100 persen di luar bea pesan. PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva mengimbau, calon penumpang melakukan pembatalan tiket secara online di aplikasi KAI Access versi terbaru.
Sebelum jadwal pembatalan diberlakukan, seluruh calon penumpang yang membeli tiket pada jadwal KA yang dibatalkan sudah diberikan informasi terlebih dahulu melalui layanan informasi pelanggan.
Selain Bogor-Sukabumi, Eva mengatakan, rute lainnya yang mengalami pembatalan keberangkatan merupakan kereta dengan tujuan Merak dan Rangkasbitung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika