REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur sebanyak 13 pasien terkonfirmasi positif virus corona penyebab Covid-19 di wilayahnya dinyatakan telah sembuh. Menurut Khofifah, fakta ini membuktikan bahwa pasien corona bisa disembuhkan.
"Kami bersyukur di Jatim ada beberapa pasien yang terkonfirmasi negatif Covid-19," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Ahad (29/3) malam.
Per hari ini atau berdasarkan data yang masuk hingga pukul 16.00 WIB sore tadi, terdapat lima orang yang dinyatakan sembuh. Yakni, tiga orang dari Surabaya dan dua lainnya warga Malang.
Total pasien sembuh rinciannya yaitu sembilan orang asal Surabaya, tiga asal Malang dan seorang lainnya asal Kota Blitar. Beberapa waktu lalu, salah seorang pasien sembuh asal Surabaya, Christina, bersyukur bisa terkonfirmasi negatif dan mengimbau agar masyarakat tidak perlu resah.
"Karena kenyataannya Covid-19 bisa dikendalikan. Agar masyarakat tidak tertular, yang terpenting harus menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan," kata pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya itu.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi terkait penyebaran Covid-19 di media sosial, yang menurutnya seringkali dilebih-lebihkan.
"Jangan percaya berita hoaks. Covid-19 nyatanya bisa disembuhkan. Penularan penyakit ini bisa dicegah jika kita tidak sering keluar rumah," katanya.
Sementara itu, sampai saat ini di Jatim terdapat 18 daerah terjangkit atau berstatus "zona merah" penyebaran COVID-19, yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Magetan, dan Sidoarjo. Kemudian, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Situbondo, Gresik, Lumajang, Jember, Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Pamekasan, Banyuwangi, Jombang dan Tulungagung.
Berdasarkan data, total ada 90 orang di Jatim terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 atau bertambah 13 orang dari sehari sebelumnya yang jumlahnya 77 orang pada Sabtu (28/3). Lalu, untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 336 orang pasien atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 307 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 5.071 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 4.568 orang.