Ahad 29 Mar 2020 10:48 WIB

Batasi Penerbangan ke Babel, Gubernur: Saya Tanggung Jawab

Pembatasan penerbangan ke Babel dilakukan untuk memutus penyebaran virus covid-19.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman
Foto: Dokumentasi Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menetapkan pembatasan penerbangan ke Babel menyusul meluasnya wabah virus covid-19. Karena itu menurut Gubernur jika penumpang pesawat tidak dibatasi arus datangnya dikhawatirkan akan terjadi lonjakan penumpang yang luar biasa.

Ia berkata, lonjakan yang dalam waktu dekat diprediksi bukan karena ada kegiatan Ceng Beng saja, tapi terjadi juga karena momen Ruwahan dan acara adat lainnya, untuk itu Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan jika penerbangan tidak dibatasi maka arus kedatangan akan tetap deras.

"Sebanyak apa pun pesawat disiapkan itu tetap akan penuh. Jika tujuan Bangka ke Jakarta mungkin tidak terlalu banyak. Sehingga karena faktor keterbatasan dan kemampuan daerah dalam penanganan, saya memutuskan untuk satu penerbangan setiap hari,” ungkap Gubernur Erzaldi Rosman dalam rapat secara online bersama perwakilan maskapai-maskapai yang melakukan penerbangan ke Bandara Depati Amir, Sabtu (28/3).

Telekonferensi yang digelar pukul 15.00 WIB itu melibatkan Sekda Provinsi Kepulauan Babel, Kadinkes Provinsi Kepulauan Babel, Ketua Satgas Covid-19, Direktur RSUP Provinsi Kepulauan Babel, Kadishub Prov. Kepulauan Babel, dan perwakilan maskapai di meeting conference dengan video call di tempat masing-masing.

"Jadi saya sudah konfirmasi untuk menutup itu (bandara) tidak mungkin dilakukan, tapi untuk pengurangan dapat dilakukan,” ucap Gubernur.

Menurut Gubernur Erzaldi Rosman, kementerian saat ini sedang laksanakan rapat, namun demikian atas tanggung jawab daerah ini selaku gubernur dirinya sangat tahu akan kondisi daerah Babel, dipahami pula kekuatan dan  kondisi medis Babel sepeti apa, jumlah dokter, alat kesehatan, dan sebagainya dalam waktu dekat ini.

"Andai nanti ada surat dari kementerian perhubungan, saya sangat mempersilahkan itu untuk diikuti," kata Erzaldi.

Ia berkata dirjen telah menyampaikan jika untuk menutup bandara itu tidak memungkinkan. Apalagi saat ini sedang diadakan rapat, Kemenhub akan tetapkan secara nasional bagaimana mengatur penerbangan ini.

"Jika kondisi di Babel sangat berbeda dengan kondisi daerah lain. Babel masih di zona biru, daerah lain sudah banyak dalam zona merah, apakah kita mau menunggu masuk zona merah baru akan kurangi penerbangan? Sehingga saya tetapkan dalam surat yang saya tanda tangani nanti. Insya Allah saya bertangung jawab untuk keselamatan masyarakat Babel,” kata dia memaparkan.

Lebih lanjut Gubernur Erzaldi Rosman hanya meminta kepada airlines untuk mentaati ketetapan ini dan bersedia mengikuti apa yang telah diputuskan sehubungan dengan kondisi yang sudah luar biasa mengkhawatirkan. "Kita semua berharap kondisi tidak normal ini tidak berlangsung lama, tapi semakin cepat bertindak terhadap hal ini semakin cepat masalah ini teratasi. Karena, kita yakin dengan menahan arus mobilisasi manusia kita berharap mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini cepat terputuskan. Selanjutnya kita dorong masyarakat kita untuk tatap beraktivitas di rumah saja,” tutur dia.

Erzaldi Rosman tidak ingin mata rantai melalui penumpang yang padat membuat lebih sulit dalam pengawasan masyarakat oleh tim kita di provinsi. Hal yang memang dilematis, di satu sisi terdapat banyak minat orang datang ke Babel, satu sisi orang Babel merasa khawatir akan bahayanya.

“Saya selaku Gubernur mengambil kebijakan ini dan mohon agar bersama-sama kita laksanakan mulai hari Senin satu pesawat," ujar dia.

"Jika surat dari Kemenhub RI sudah dinyatakan boleh satu hari satu airline satu pesawat, monggo katanya dikembalikan ke pusat. Tidak apa-apa, saya tetap patuh terhadap pusat, tetapi sampai sekarang pemerintah pusat belum memutuskan, sementara kita sangat mendesak, maka saya mengambil alih keputusan tersebut dengan tetap patuh kepada keputusan pusat nantinya," kata dia.

Berikut adalah jadwal penerbangan yang telah disepakati, jadwal ini dimulai sejak tanggal 30 Maret 2020:

- 30/03/20 - NAM Air

- 31/03/20 - Lion Air

- 01/04/20 - Sriwijaya Air

- 02/04/20 - Garuda Indonesia

- 03/04/20 - Citilink

- 04/04/20 - NAM Air

- 05/04/20 - Lion Air

- 06/04/20 - Sriwijaya Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement