Sabtu 28 Mar 2020 19:54 WIB

638 Tenaga Medis RS Rujukan Menginap di Hotel BUMD DKI

Pemprov DKI selain sediakan hotel juga siapkan bus antar jemput tenaga medis

Petugas menyiapkan bus Transjakarta untuk petugas medis yang menginap di Hotel Grand Cempaka Bisnis, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat tinggal dan transportasi untuk tenaga medis dan kesehatan yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas menyiapkan bus Transjakarta untuk petugas medis yang menginap di Hotel Grand Cempaka Bisnis, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat tinggal dan transportasi untuk tenaga medis dan kesehatan yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 638 orang tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit rujukan pemerintah telah menginap di tiga hotel BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo, sejak Kamis (26/3). Data yang diterima menyebutkan saat ini, terdapat total 638 tenaga kesehatan (nakes) terdiri 604 perawat dan 34 dokter menginap di tiga hotel yakni Grand Cempaka Business Hotel, Hotel D'Arcici Alhijra dan Hotel D'Arcici Plumpang.

Adapun sebaran tenaga kesehatan tersebut, adalah sebanyak 242 nakes RSUD Pasar Minggu, 174 nakes RSUD Tarakan dan enam orang nakes RSUD Duren Sawit menginap di Grand Cempaka Business Hotel. Sementara itu, 157 nakes RSUD Pasar Minggu di Hotel D'Arcici Alhijra serta 59 nakes RSUD Duren Sawit menginap di Hotel D'Arcici Plumpang.

Baca Juga

Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo Novita Dewi mengatakan langkah menginapkan tenaga kesehatan tersebut dikarenakan dari informasi yang beredar sebelumnya, meski dianggap sebagai pahlawan dan garda terdepan dalam berperang melawan COVID-19, para staf medis, termasuk perawat dan dokter kerap mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Bahkan ada dari mereka diusir oleh warga sekitar tempat mereka mengontrak tempat tinggal. Ada juga yang enggan pulang karena takut keluarganya tertular virus COVID-19, akhirnya mereka memilih menginap sementara waktu di rumah sakit.

"Untuk itu Pemprov DKI Jakarta berinisiatif melalui BUMD Jakarta Tourisindo memfasilitasi penginapan sementara bagi tenaga medis," ucap dia.

Selain menginap, di hotel tersebut juga disediakan fasilitas khusus untuk melindungi dan melayani tim medis seperti pembersihan kamar dengan disinfektan, makanan disediakan dalam kotak, bilik disinfektan disediakan di luar pintu masuk dan keluar.

"Juga disiapkan 15 bus unit TransJakarta dan 50 unit bus sekolah dioperasikan khusus untuk antar jemput tenaga medis yang bertugas," tuturnya.

Diketahui, hingga saat ini berdasar data yang diumumkan secara nasional, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 1.155 kasus dan dari jumlah itu, 994 kasus masih dalam perawatan, 59 pasien sembuh dan 102 orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement