REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut serta dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19). BPPT optimis dalam waktu dekat bisa memproduksi produk terkait Test Kit Covid-19.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan produk yang akan dihasilkan dalam waktu dekat ialah Diagnostic Test Kit. Alat itu dibuat berdasarkan strain virus lokal Indonesia.
"TFRIC19 ini tengah mengakselerasi pengembangan Test-Kit berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction) Diagnostic Test Covid-19 maupun berbasis non-PCR untuk deteksi Antigen, Antibodi ataupun Micro-Chip," kata Hammam dalam siaran pers, Jumat (27/3).
Selain mengembangkan kit, TFRIC19 juga memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI), dalam penanganan Covid-19. Hammam meyakini AI dapat menguatkan diagnostik oleh dokter dalam mendeteksi virus corona.
"Rencana aksi cepat dari TFRIC 19 salah satunya akan menggunakan teknologi AI untuk mendukung diagnostik Covid-19," ujarnya.
Terkait penggunaan AI untuk penanganan Covid-19, sub-tim TFRIC 19 telah ditunjang oleh sumberdaya yang mumpuni. Sub tim AI ini beranggotakan para pakar di bidang teknologi informasi dari berbagai unsur.
“Kami akan membangun model AI, berdasarkan data X-Ray dan CT-Scan dari pasien yang positif dan negatif Covid-19, yang selanjutnya digunakan untuk melakukan deteksi dini, serta diagnosis pasien. Kami harap sistem berbasis AI ini akan melengkapi pengujian berbasis PCR, maupun whole genome sequencing Covid-19 Indonesia," kata Hammam.