Sabtu 28 Mar 2020 07:00 WIB

Skenario Pangdam Jaya Pimpin Operasional Wisma Atlet

Jika pasien bertambah Pangdam siagakan dua menara tambahan lagi di Wisma Atlet.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Petugas membenahi salah satu ruangan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Berdasarkan data yang dirilis pemerintah, hingga Selasa (24/3) pagi sebanyak 102 pasien ditangani di rumah sakit darurat itu, 71 orang diantaranya langsung dirawat
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/aww.
Petugas membenahi salah satu ruangan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Berdasarkan data yang dirilis pemerintah, hingga Selasa (24/3) pagi sebanyak 102 pasien ditangani di rumah sakit darurat itu, 71 orang diantaranya langsung dirawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mengubah Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah sakit darurat untuk menangani pasien pandemi Covid-19. Satgas Covid-19 telah menunjuk Pangdam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono memimpin Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet tersebut.

Eko nantinya akan bertanggungjawab pada operasi harian rumah sakit. Dia mengatakan, RS Wisma Atlet sejauh ini telah menampung lebuh dari 200 pasien.

Baca Juga

"Pada kesempatan ini saya Pangdam Jaya dapat tugas memimpin Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet," kata Eko Margiyono dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (27/3).

Pemerintah, dia melanjutkan, telah menyiagakan dua tower sebagai lokasi khusus perawatan, yakni tower enam dan tujuh. Dia mengayakan, satu tower dikhususkan untuk tempat penginapan petugas kesehatan, relawan, dan perawat sementara satu tower menjadi pusat operasi Satgas.

Eko mengatakan, hingga saat ini RS darurat Wisma Atlet akan terus mengalami peningkatan dalam hal fasilitas maupun sumber daya. Menurutnya, peningkatan akan tetap dibutuhkan guna mengantisipasi jumlah pasien yang bertambah.

“Karena dari hasil simulasi Forkompida DKI karena Jakarta paling banyak skenario terburuknya mencapai 6.000-8.000 pasien positif," kata Eko lagi.

Eko mengatakan, sejumlah pihak ikut terlibat menyiapkan sarana dan prasarana RS darurat di Wisma Atlet itu. Dia melanjutkan, mereka terdiri dari beberapa instansi, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) TNI, Polri dan relawan.

Eko mengungkapkan, RS Darurat corona itu sudah beroperasi sejak 23 Maret lalu. Sampai Jumat pagi, rumah sakit darurat itu telah menangani 274 pasien terdiri 162 pria dan 112 wanita.

Dari total jumlah pasien tersebut meliputi 28 pasien positif corona, sebanyak 208 berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan sejumlah 38 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Eko mengatakan jika jumlah pasien bertambah maka pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dengan menyiagakan dua tower tambahan sebagai ruang perawatan. "Kalau skenario bertambah buruk kita bisa gunakan skenario berikutnya, yaitu tower empat dan lima," kata Eko.

Pemerintah saat ini baru memanfaatkan Tower 1, 3, 6 dan 7 di Blok D10 Wisma Atlet sebagai fadilitas kesehatan darurat corona. Tower 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi, lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU dan lantai 3 untuk ruang penyegaran. Sedangkan lantai 4 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.

Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Dokter dan petugas medis akan ditempatkan di Tower 1 mulai dari lantai 1 hingga 24. Sedangkan Tower 3 secara keseluruhan rencananya akan digunakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement