REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Salahuddin Uno meminta DPRD DKI melakukan terobosan dalam proses pemilihan wakil gubernur. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut mengusulkan proses pemilihan wagub secara online di tengah pandemi corona atau Covid-19.
DPRD DKI Jakarta diketahui menggelar rapat Badan Musyawarah untuk menentukan perubahan jadwal paripurna pemilihan wakil gubernur. "Dicari terobosan menggunakan virtual menggunakan platform online pemilihan wagub ini," ujar Sandi lewat konferensi pers daring yang digelarnya, Kamis (26/3).
Menurutnya, situasi seperti ini baru pertama kali, sehingga opsi rapat dan pemilihan secara online atau daring dapat dilakukan. Hal itu dilakukan agar penyebaran virus corona tak menghinggapi para anggota DPRD DKI Jakarta.
"Di sini butuh kedewasaan politisi pimpinan-pimpinan di sana, langkah mana saja. Kita tak ingin dengar cerita anggota DPRD terjangkit karena dipaksakan proses pemilihannya," ujar Sandi.
Saat ini, Sandi mengingatkan, pentingnya jaga jarak dan beraktivitas di dalam rumah. Agar menghindari risiko penularan Covid-19 ini ke masyarakat.
"Langkah mana saja, sebaiknya kita lakukan konsep di mana kita utamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, termasuk anggota DPRD," ujar Sandi.
Sebelumnya, dua calon wakil gubernur (cawagub), A Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS, telah disahkan oleh panitia pemilihan (panlih). Cawagub Nurmansjah Lubis mengatakan, keputusan untuk menunda pemilihan wagub DKI sudah tepat.
Sebab, kata dia, di tengah situasi wabah virus corona saat ini memberikan risiko tinggi penyebaran jika pemilihan tetap dilakukan.
"Bayangkan, jika (pemilihan) itu terjadi, di ruangan paripurna akan berkumpul 106 anggota legislatif DPRD DKI ditambah pejabat Pemprov DKI dan undangan bisa diestimasikan 300 orang lebih akan berkumpul. High risk saat pandemi corona virus terjadi," ujar Nurmansjah.