Kamis 26 Mar 2020 12:40 WIB

Dampak Corona, Pemerintah Diminta Perhatikan Pedagang Pasar

Pola bantuannya harus bersifat langsung, bukan dengan jalan impor.

Pedagang menata cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Head Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallattov menilai dampak dari melemahnya rupiah terhadap dolar AS akibat mewabahnya COVID-19 berimbas pada melonjaknya harga pangan seperti bawang merah dan putih, gula pasir, serta cabai rawit merah
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pedagang menata cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Head Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallattov menilai dampak dari melemahnya rupiah terhadap dolar AS akibat mewabahnya COVID-19 berimbas pada melonjaknya harga pangan seperti bawang merah dan putih, gula pasir, serta cabai rawit merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah diminta melakukan langkah pemberdayaan bagi para pedagang pasar di Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas). Salah satunya dengan melakukan penguatan produksi nasional dalam bentuk pemberian stimulus, subsidi, serta bantuan yang diperlukan kepada para pedagang pasar yang kini terdampak akibat terus meluasnya kasus virus corona.

"Pola bantuannya harus bersifat langsung, bukan dengan jalan impor. Karena pada saat ini, negara produsen pun terkendala kebijakan di dalam negerinya akibat virus corona serta tingginya nilai dolar AS terhadap rupiah," Ketua Umum Dewan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI), Ferry Juliantono, di Jakarta, Kamis (26/3).

Ferry juga berharap pemerintah bisa ikut memperhatikan petani, peternak, nelayan, maupun komponen UMKM beserta jaringan koperasi rakyat. Harapannya, kata dia, nantinya bisa meningkatkan suplai atas permasalahan yang dihadapi terkait penyebaran kasus Covid 19 di tanah air yang telah mengganggu kehidupan ekonomi masyarakat secara umum.

Ia juga menambahkan, keberadaan dan dinamika pasar sejauh ini terbukti sanggup bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit. "Jumlah pedagang pasar di Indonesia berkisar 12.600.000 orang lebih. Ini adalah suatu jaringan distribusi yang dahsyat sekaligus efektif untuk melakukan stabilisasi kebutuhan bahan pokok demi terjadinya penguatan produksi nasional," katanya.

Atas hal tersebut, kata Ferry, APPSI meminta pemerintah memberikan stimulus khusus kepada para pedagang pasar melalui koperasi untuk pengadaan barang pokok penting, guna didistribusikan kepada pedagang pasar di seluruh Indonesia.

"Diperlukan dana stimulus yang sumber alokasinya berasal dari KUR (Kredit Usaha Rakyat). Metode penyalurannya bisa melalui Koperasi Pedagang Pasar (KOPPAS), dengan melakukan seleksi kepada pedagang yang kompeten," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement