REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyoroti banyaknya jumlah kematian di DKI Jakarta akibat corona (Covid-19). Menurutnya, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu duduk bersama untuk mengambil langkah-langkah konkret guna meminimalisasi penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta.
"Tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah provinsi DKI Jakarta," kata Masinton dalam keterangan tertulis, Kamis (26/3).
Anggota Komisi III dari dapil DKI Jakarta II tersebut mengakui opsi lockdown memang bukan satu-satunya opsi untuk penanganan COvid-19. Namun, ia menilai lockdown merupakan opsi paling efektif sebagaimana yang sudah dilakukan berbagai negara.
"Bahkan negara tetangga Malaysia telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatatkan kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara. Malaysia mencapai 1.796 kasus," ujarnya.
Ia berharap tidak ada egosime kebijakan antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinso DKI Jakarta. Menurutnya, hal yang paling penting saat ini adalah keselamatan dan kesehatan rakyat.
"Singkirkan egoisme, bangun sinergitas, dan solidaritas antara pemerintahan pusat dan daerah," ajaknya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, lockdown atau karantina wilayah guna menangani penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) yang berlangsung saat ini masih dalam kajian. Saat ini, pemerintah memang belum menghitung kemungkinan melakukan lockdown.
“Bisa saja besok, lusa, kita tiba-tiba (lockdown) per daerah. Daerah A mungkin kita karantina. Tapi, kita tidak mengerti karena tidak ada istilah dalam UU mengenai lockdown atau karantina ini. Jadi, kalau ada karantina kecamatan, desa, sampai nanti kota atau provinsi, kajiannya sedang berjalan saat ini,” kata Luhut dalam unggahan di akun pribadi Instagram @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Selasa (24/3).