REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, untuk isolasi diri sendiri di daerah ini mencapai 1.277 orang. "Memang, adanya peningkatan bagi isolasi diri sendiri karena kabupaten/kota mulai memperbaharui data perkembangan di masing-masing daerahnya, sehingga terjadi penambahan jumlah," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Malut, dr. Rosita Alkatiri di Ternate, Rabu (25/3).
Dia menjelaskan, untuk isolasi diri sendiri mencapai 1.277 orang terbanyak Kota Tidore Kepulauan yakni 317 orang, Kota Ternate 279 orang, Kabupaten Pulau Morotai 196 orang, Halmahera Timur 165 orang, Kepulauan Sula 123 orang, Halmahera Utara 84 orang, Halmahera Barat 73 orang, Halmahera Selatan 26 orang, Halmahera Tengah 14 orang dan Kabupaten Pulau Taliabu belum ada.
Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) 44 orang terbanyak di Kota Ternate 23 orang, Kepulauan Sula delapan orang, Tidore Kepulauan enam orang dan Halmahera Selatan satu orang, pasien dalam pengawasan (PDP) lima orang, empat diantaranya dari Kota Ternate dan satu lainnya dari Halmahera Barat dan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah satu orang.
Rosita mengakui, untuk perkembangan kondisi pasien kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang diisolasi kondisinya sangat baik. Begitu pun pasien PDP yang tengah diisolasi di RSUD Chasan Boesoerie Ternate dalam kondisi baik.
"Perlu kami menyampaikan, mengenai kondisi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini memang tidak menimbulkan gejala yang berat maupun keluhan sakit dan saat ini tengah dalam pemulihan," ujarnya.
Rosita menyatakan jika kamar isolasi yang tersedia di RSUD Chasan Boesoerie Ternate masih menampung pasien PDP dan kamar yang disediakan sebanyak empat ruangan. Bahkan, upaya-upaya pasien diisolasi dengan melakukan pemeriksaan untuk satu pasien minimal empat kali. Pasien saat ini dalam kondisi sangat sehat karena melewati masa pemulihan,
Rosita juga berharap agar warga di Malut mengurangi aktivitas di luar rumah, menjaga jarak saat melakukan kontak sosial, menghindari pertemuan dengan banyak kerumunan yang akan memungkinkan terjadi penularan diantara orang sekitar.