REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Meluasnya wabah Covid-19 di wilayah Provinsi Jawa Tengah berampak pada mobilitas masyarakat di daerah ini. Pemerintah telah melakukan berbagai pembatasan aktivitas maupun interaksi sosial guna menekan risiko penyebaran.
Setidaknya, ini terpantau dari mobilitas masyarakat di sejumlah jalan utama atau jalan penghubung antar daerah, maupun mobilitas masyarakat yang memanfaatkan fasilitas jalan bebas hambatan (jalan tol). PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol ruas Semarang-Solo mengaku, merebaknya pandemi COVID-19 sangat berdampak pada volume pengguna jalan tol ruas Semarang-Solo. Jumlah pengguna jalan tol ini terus berkurang secara bertahap.
“Bahkan untuk saat ini, rata-rata jumlah pengguna jalan tol Semarang-Solo terus menurun,” kata Direktur Utama (Dirut) PT TMJ, David Wijayatno, Rabu (25/3).
Sejak wabah Covid-19 mulai menyebar di Jawa Tengah, awal bulan ini, mobilitas warga di jalan tol (pengguna jalan tol) terus mengalami penurunan. terlebih setelah wabah Covid-19 cepat menyebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Sebelum corona merebak, rata-rata jumlah pengguna jalan tol di wilayah kerja PT TMJ (ruas Semarang-Solo) mencapai 45 ribu per hari. Namun sejak corona menyebar rata-rata jumlah pengguna jalan tol terus ini terus mengalami penurunan.
Sampai dengan sekarang ini, jumlah pengguna jalan tol ruas Semarang- Solo rata-rata hanya mencapai kisaran 30 ribu per hari. “Dengan jumlah rata- rata tersebut, maka penurunan jumlah pengguna jalan tol ruas Semarang-Solo ini sudah mencapai 33 persen, jika dibandingkan sebelum wabah COVID-19 meluas,” tegas David.
Menurutnya, penyebaran virus Corona yang masih terus berlangsung memang mempengaruhi mobilitas masyarakat. Apalagi pemerintah juga memberlakukan sejumlah pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat, pekerja, pelajar dan lainnya.