REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam, mengatakan, kampus harus mengoptimalkan potensi untuk melawan pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19. Tugas mandiri yang diberikan selama learning from home atau belajar dari rumah dapat dikaitkan dengan upaya penanggulangan Covid-19.
Dia mencontohkan, mahasiswa prodi teknik kimia bisa belajar membuat hand sanitizer atau penyanitasi tangan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat. “Atau misalnya mahasiswa lain juga turut serta dalam pembuatan APD (alat pelindung diri) untuk membantu para tenaga kesehatan. Banyak hal yang bisa dilakukan,” kata Nizam dalam diskusi secara daring, Rabu (25/3).
Alternatif lain, lanjut dia, mahasiswa juga dapat berpartisipasi sebagai relawan tanggap darurat penanganan Covid-19. Partisipasi mahasiswa tersebut nantinya dapat dikonversi sebagai bentuk pembelajaran sehingga dapat disetarakan seperti kuliah kerja nyata (KKN) maupun satuan kredit semester (SKS).
Nizam berharap, melalui upaya-upaya kecil tersebut, secara akumulatif dapat menjadi gerakan masal untuk mengatasi pandemi. Hasil pembelajaran tersebut tidak hanya dapat disetarakan dengan sks dan menambah kompetensi mahasiswa namun juga dapat dijadikan solusi melawan pandemi Covid-19.
"Saat ini sudah ada kurang lebih 15 ribu relawan mahasiswa, terutama bidang kesehatan, yang sudah siap hadapi pandemi Covid-19. Tidak hanya menambah kompetensi mahasiswa, namun sekaligus dapat menjadi karya nyata untuk masyarakat dan bangsa," kata dia.
Lebih lanjut, Nizam mendorong kampus untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki dan bergotong royong dengan elemen-elemen lain di masyarakat dalam memerangi dan mencegah perluasan dampak pandemi Covid-19. Hal ini telah dimulai dengan diberikannya imbauan kepada pimpinan perguruan tinggi untuk dapat mengatur pembelajaran dari rumah dalam bentuk kegiatan yang positif, baik secara daring (online) maupun luring (offline).