REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sejak Senin (23/3) mulai melayani penumpang yang ingin melakukan pembatalan tiket kereta api (KA) jarak jauh dan lokal untuk jadwal perjalanan dari 21 Maret hingga 1 April 2020. VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan layanan pengembalian penuh tiket KA dilakukan, hingga saat ini puluhan ribu penumpang sudah membatalkannya.
“Total ada sebanyak 74.320 penumpang yang sudah membatalkan tiket,” kata Yuskal kepada Republika.co.id, Rabu (25/3).
Dia merinci pasa Senin (23/3), sebanyak 37.052 penumpang membatalkan tiket perjalanannya dan pada Selasa (24/3) sebanyak 35.474 penumpang juga membatalkan tiket. Selanjutnya pada Rabu (25/3) siang, KAI mencatat sudah ada 1.794 penumpang yang membatalkan tiketnya.
“Pembatalan ini untuk pemberangakatan masa angkutan Lebaran karena penjualannya sudah dibuka sejak H-90 Lebaran,” tutur Yuskal.
Sementara itu, Kepala Humas KAI Daerah Operasi (Daop) I Jakarta Eva Chairunisa mengatakan pembatalan tiket dengan pengembalian bea 100 persen tidak hanya berlaku bagi pemberangkatan dari 23 Maret hingga 1 April 2020. Bagi para calon penumpang yang ingin berangkat sebulan sebelum Lebaran juga dapat membatalkan tiketnya dengan pengembalian 100 persen.
“Pengembalian tiket 100 persen juga berlaku bagi calon penumpang KA yang memiliki jadwal keberangkatan pada masa tanggap darurat virus corona yaitu 23 Maret hingga 29 Mei 2020,” kata Eva, Rabu (25/3).
KAI akan mengurangi sebanyak 103 perjalanan KA per hari mulai 2 April 2020. Dengan begitu, jumlah perjalanan KA per harinya mengalami penurunan dari 532 KA per hari menjadi 429 KA per hari.
Pengurangan jumlah perjalanan KA akan dilakukan bertahap sejak 21 Maret 2020 sebagai tahap pertama. Lalu selanjutnya pada 26 Maret 2020 menjadi tahap kedua dan 1 April 2020 tahap ketiga.