Selasa 24 Mar 2020 17:48 WIB

Pasien PDP Asal Cilacap Meninggal di RS Margono Soekarjo

Seorang pasien PDP asal Cilacap meninggal dunia di RS Margono Soekarjo Purwokerto.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga COVID-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di RSU Margono Soekarjo Purwokerto, meninggal dunia pada Selasa (4/2) siang, sekitar pukul 12.30 WIB. Pasien berjenis kelamin pria yang merupakan warga Kabupaten Cilacap, merupakan salah satu pimpinan DPRD kabupaten setempat. 

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga merupakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Cilacap, M Wijaya mengatakan pasien tersebut dirujuk ke RSU Margono Soekarjo dari salah satu RS di Cilacap pada 20 Maret 2020 malam. Gejala yang dialami, berupa keluhan batuk berdahak. Pasien tersebut juga diketahui memiliki perjalanan ke Yogyakarta.

Baca Juga

Wijaya menyebutkan, hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut sampai hingga saat ini belum keluar, sehingga belum dipastikan PDP tersebut positif Covid-19 atau bukan. Meski demikian, penanganan dan pemakaman jenazah diakui diperlakukan secara khusus sesuai protap pasien COVID-19. Dari RS Margono Soekarjo, pasien langsung dibawa ke pemakaman tanpa disemayamkan ke rumah duka. 

''Ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap kemungkinan  menyebarnya penyakit COVID-19,'' ujarnya.

Terkait kasus ini, Wijaya mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan mentaati imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing. ''Warga juga tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, tidak berkerumun, dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan,'' jelasnya.

Wijaya juga menyebutkan, hingga Selasa (24/3) ini, di Cilacap tercatat ada sebanyak 20 orang warganya yang berstatus PDP. Dari jumlah tersebut, 9 orang dinyatakan negatif COVID-19, sedangkan lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Dari PDP yang masih menunggu hasil pemeriksaan lab tersebut, dua orang meninggal dunia. Selain pasien terakhir yang meninggal dunia, sebelumnya seorang perempuan berusia 19 tahun berstatus mahasiswi yang juga meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement