Selasa 24 Mar 2020 15:13 WIB

PDP Corona Kota Bogor Bertambah Jadi 14 Orang, Dua Meninggal

Pasien positif Corona Kota Bogor yang meninggal satu orang yakni seorang dokter.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/3/2020).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona jenis baru atau covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami peningkatan tajam pada Selasa (24/3).

Tercatat total PDP yang sebelumnya berjumlah delapan orang menjadi 14 orang, dua di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga

"Dari total 14 (PDP), empat orang dinyatakan selesai. Delapan orang masih dalam pengawasan dan dua orang meninggal dunia," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam rilisnya, Selasa.

Selain itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga naik dari yang sebelumnya 245 orang menjadi 283 orang. Hanya terdapat 32 orang yang dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan, sisanya masih dalam pemantauan.

Sementara, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tidak mengalami perubahan yakni sebanyak tujuh orang. Satu pasein yang meninggal dunia diketahui adalah seorang dokter.

Sedangkan, tiga pasein yang terkonfirmasi pertama diketahui adalah Wali Kota Bogor Bima Sugiarto, stafnya dan satu PDP yang dinyatakan positif Covid-19 sedang dirawat di RSUD Kota Bogor.

Tiga pasien lainnya terkonfirmasi positif Covid-19 belum dijelaskan pasien baru atau pasien yang sebelumnya berstatus ODP dan PDP.

Namun, saat ini dua pasien di antaranya dirawat di RS Bogor Senior Hospital dan satu pasien lagi dirawat di RS Siloam.

"Dari jumlah itu, sebanyak enam pasien dalam pengawasan Rumah Sakit. Satu orang dinyatakan meninggal dunia," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement