REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang di Aceh Besar, menyebut, 32 titik panas terdeteksi muncul yang mengindikasikan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Aceh.
"Sepanjang hari ini satelit mendeteksi ada 32 titik panas di Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Senin (23/3).
Ia menjelaskan, ke-32 titik panas ini tersebar pada tiga kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia tersebut, yakni Aceh Timur, Aceh Utara, dan Sulubussalam.
Ke-28 titik panas di antaranya terkonsentrasi di Aceh Timur meliputi enam kecamatan, yaitu Simpang Jernih 11 titik, Serbajadi 8 titik, Peunaron 4 titik, Birembayeun 3 titik, Julok dan Rantau Selamat masing-masing satu titik.
Lalu empat titik panas yang merupakan sisanya terpantau oleh satelit tiga titik di antaranya di Sulubussalam meliputi Kecamatan Rundeng, dan satu titik di Aceh Utara terdeteksi Kecamatan Cot Girek.
"Ada satu titik panas diyakini sebagai titik api di Simpang Jernih, Aceh Timur akibat memiliki tingkat kepercayaan mencapai 90 persen," tegas dia.
"Sementara ke-31 titik panas lagi terdeteksi oleh satelit belum mengkhawatirkan, karena memiliki tingkat kepercayaan 55 persen. Tapi berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan," jelas Zakaria.