REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Kota Tasikmalaya diresahkan dengan beredarnya informasi palsu atau hoaks terkait ditutupnya Pasar Cikurubuk. Penutupan itu disinyalir sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menegaskan, informasi bakal ditutupnya Pasar Cikurubuk adalah kabar bohong atau hoaks. Ia mengingatkan masyarakat tak mudah percaya pada informasi yang sumbernya tidak jelas. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari penyebar kabar yang meresahkan itu.
“Info soal Pasar Cikurubuk ditutup itu tidak benar. Saya sudah koordinasi dengan Kapolres dan pelakunya akan dicari untuk ditangkap,” kata Budi, Senin (23/3).
Informasi ihwal Pasar Cikurubuk akan ditutup beredar sejak Sabtu (21/3). Kabar itu menyebar di media sosial dan membuat resah warga, lantaran Pasar Cikurubuk merupakan pasar terbesar di Kota Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto mengatakan, polisi saat ini sedang menelusuri pelaku pembuat dan penyebar informasi itu. Menurut dia, polisi juga terus melakukan patroli di media sosial untuk menangkal hoaks.
“Pokoknya akan kita tindak tegas. Segala informasi yang membuat resah, akan kita tindak tegas,” kata dia.