REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengoperasikan 30 unit bus sekolah untuk transportasi tenaga medis di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, Senin (23/3) pagi. "Pada pukul 05.00 WIB semua kru bus sekolah menjalani tugas hari pertama transportasi tenaga medis," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (Upas) Dinas Perhubungan DKI, Ali Murthadho, di Jakarta.
Operasional transportasi khusus tenaga medis Covid-19 dimulai dengan agenda penjelasan singkat seputar standar operasional prosedur kerja (SOP). Pemahaman terkait SOP kerja wajib dipahami dan diterapkan seluruh sopir maupun awak kendaraan mengingat kegiatan ini menjadi kali pertama mereka jalani. "Karena tugasnya cukup berat dan ini pengalaman pertama bagi tim," kata Ali.
SOP itu, seperti penggunaan alat pelindung diri, mencuci tangan sebelum dan setelah antar-jemput serta pengecekan kesehatan sopir dan awak transportasi. Kegiatan briefing dilakukan di lapangan parkir bus sekolah kawasan Hek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Selanjutnya armada transportasi tenaga medis disebar ke empat rumah sakit umum daerah di Jakarta, di antaranya RSUD Cengkareng, Pasar Minggu, Tarakan, dan RSUK Duren Sawit.
Petugas menjemput sejumlah tenaga medis dari kalangan dokter, perawat serta pegawai rumah sakit yang bekerja di giliran (shif) malam. Mereka diantar menuju ke rumah masing-masing di wilayah Jabodetabek. Bus dioperasikan dua giliran, setiap giliran diawaki oleh 60 tenaga penyedia jasa lainnya orang perorangan (PJLP), sehingga total tenaga PJLP, yang ditugaskan Senin ini ada 120 orang.
Menurut Ali, para PJLP yang bertugas dibekali dengan masker dan sarung tangan. Pihaknya berpesan agar kedua alat pelindung diri selalu dikenakan selama menjalankan tugasnya di lapangan, demi keamanan diri dan orang lain.