REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Sosial Kabupaten Sleman dan Dinas Sosial DIY tetap menggelar acara nikah bareng, meski di tengah-tengah ancaman virus corona. Acara bertajuk "Nikah Bareng Adventure Merapi" berlangsung di Kalikuning, Kecamatan Cangkringan, Sleman, pada Sabtu (21/3).
Meski begitu, status tanggap bencana yang ditetapkan untuk DIY cukup berpengaruh. Hal ini terlihat dari tidak banyak tamu yang menghadiri acara tersebut.
Kondisi waspada Covid-19 membuat penyelenggara mempersingkat prosesi pernikahan. Panitia turut menyediakan hand sanitizer dan masker bagi tamu dan para mempelai.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono, mengatakan masyarakat harus selalu mewaspadai penyebaran Covid-19. Menurut Eko, itu dapat dilakukan dengan membiasakan hidup bersih dan menjalankan protokol mitigasi.
"Seperti cuci tangan dengan sabun, memakai hand sanitizer, memeriksa suhu tubuh, dan meminimalisir kontak fisik, mari melakukan hal-hal yang dapat menghindarkan kita dari virus corona," kata Eko, Sabtu (21/3).
Dia berharap, diadakannya acara itu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perwakinan yang sah di mata agama dan negara. Itu akan mempermudah pemerintah dalam pencatatan administrasi data kependudukan.
Selain itu, melalui Nikah Bareng Adventure Merapi ini, Eko berharap dapat tercipta keluarga berkualitas yang melahirkan generasi-generasi unggul.
Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi, membenarkan saat ini masyarakat sedang waspadai virus corona. Karenanya, dia menekankan, agenda nikah bareng itu dilaksanakan dengan konsep sederhana.
"Dalam kondisi seperti ini tidak perlu pesta pora, namun kita sadari kalau akad nikah merupakan sesuatu yang mendesak karena menyangkut kebutuhan yang hakiki," ujar Untung.
Ada empat pasang dalam acara nikah bareng tersebut. Mereka adalah Lely Erawati (42) dan Ristanto (38), Puji Lestari (31) dan Adhi Yuhandoko (30), Ana Nur Rahmawati (21) dan Fajar Riyanto (21), serta Rista Arningsih (23) dan Ambar Sudanang (22).
Kepala Dinas Sosial DIY, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Ketua Baznas Sleman dan Ketua Fortais & Nikah Bareng Nasional bertindak sebagai saksi. Uniknya, mahar yang digunakan tidak cuma seperangkat alat shalat. Ada pula hand sanitizer yang dijadikan sebagai mahar karena kondisi waspada virus corona. Mempelai turut membawa poster berisi imbauan terkait prosedur mitigasi wabah corona dan ditutup menyusuri Kalikuning menggunakan jip.