REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemeriksaan tes massal (rapid test) Covid-19 sudah mulai dilaksanakan di beberapa wilayah Jakarta Selatan. Menurut dia, pemerintah akan melakukan rapid test di seluruh Indonesia.
"Beberapa saat lalu keluar pemeriksaan rapid test, sudah dilaksanakan di beberapa wilayah di Jakarta Selatan. Kita akan lakukan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu rapid test akan kita sinergikan," ujar Yurianto dalam konferensi pers melalui siaran langsung di Youtube BNPB, Sabtu (21/3).
Ia mengatakan, tadi malam keluarga dari pasien positif yang tengah dirawat di rumah sakit didatangi petugas medis. Selain keluarga, petugas kesehatan juga akan melakukan pemeriksaan kepada rekan kerjanya di tempat kerja.
Tujuannya, segara mungkin ditemukan kasus positif agar isolasi diri pun dilakukan. Sehingga, penyebaran baru virus corona dapat dicegah secepat mungkin.
Yurianto menuturkan, hasil rapid test tidak menjamin yang bersangkutan tidak sakit. Bisa saja hasil pemeriksaa negatif pada orang yang ternyata terinfeksi virus corona.
"Ini sering terjadi di bawah tujuh hari. Oleh karena itu akan diulang lagi dengan pemeriksaan yang sama enam hari atau tujuh hari kemudian," kata dia.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengupayakan alat pendeteksi virus corona atau Rapid Test Corona. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, alat tersebut nantinya dibeli dari pabriknya di Cina dan bekerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.Arya mengatakan, Kementerian BUMN akan mempersiapkan Rapid Test sebanyak 500 ribu alat. Alat tersebut akan membantu pemeriksaan positif atau tidaknya masyarakat terhadap virus corona.
Ia menambahkan, alat tersebut sudah diusulkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar bisa diberikan izin. Setelah diberikan izin, alat tersebut akan disebar ke sejumlah rumah sakit untuk digunakan pada pasien yang diduga terkena virus corona.