Jumat 20 Mar 2020 22:18 WIB

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Penimbunan Gula

Polda Metro Jaya menyelidiki pihak yang diduga melakukan penimbunan gula.

Tumpukan gula pasir (ilustrasi)
Foto: Antara/Siswowidodo
Tumpukan gula pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, jajarannya akan mendalami dugaan penimbunan gula. Hal itu karena kelangkaan dan kenaikan harga gula di pasaran.

"Gula ada kenaikan, ini akan jadi perhatian kami. Satgas Pangan akan melakukan upaya dan penyelidikan langkanya gula, mungkin ada penimbunan atau hal lain," kata Nana dalam inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan ketersediaan pangan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (20/3).

Baca Juga

Nana juga mengatakan, pihaknya akan menindak tegas apabila terbukti ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari kelangkaan gula. "Karena itu distributor dan spekulan jangan menimbun, kami akan tindak tegas yang memanfaatkan kondisi ini," ujarnya.

Nana menjelaskan, harga gula normal adalah Rp12.500 per kilogram (kg) dan saat ini meningkat sampai Rp16.000 hingga Rp18.000. Peningkatan signifikan memang disebabkan oleh berkurangnya stok di pasar. Menanggapi hal itu, pemerintah sudah mengadakan upaya pendistribusian dari Lampung.

"Kami juga melakukan operasi pasar setiap hari, ada sekitar 10 ton gula yang didistribusikan ke setiap pasar. Ini akan berlaku sampai menjelang hari raya," katanya.

Dalam inspeksi yang dilakukan bersama-sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) tersebut, Nana mengatakan. ketersediaan bahan pangan di Pasar Palmerah sangat memadai. "Sampai saat ini kesediaan pangan masih mempunyai stok yang lebih dari cukup, jadi masyarakat jangan resah dengan isu yang beredar," kata Nana.

Nana juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying karena cadangan bahan pangan yang sangat mencukupi serta demi menjaga kelancaran pasokan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement