REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut membagikan ribuan botol cairan pembersih tangan atau hand sanitizer kepada guru dan warga di sekitar sekolah. Kegiatan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona jenis baru (Covid-19) di Kabupaten Garut.
Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin mengatakan, sejak pemerintah pusat memberlakukan libur sekolah selama dua pekan untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus korona, pihaknya memproduksi hand sanitizer secara mandiri. Hasil produksi itu kemudian dibagikan kepada guru SMKN 1 Garut dan warga sekitar.
"Kemasan hand sanitizer yang sudah dikemas dalam ukuran 100 ml per botolnya itu dibagikan seribu botol," kata dia dalam keterangan resminya, Kamis (19/3).
Ia menjelaskan, pembuatan hand sanitizer ini adalah bentuk kepedulian dan inisiatif dari guru farmasi SMKN 1 Garut yang sudah bersertifikat apoteker. Selama dua pekan, para guru itu akan terus memproduksi selama dibutuhkan. Ditargetkan, dalam dua pekan dengan pihaknya dapat memproduksi 10 ribu botol yang akan dibagikan secara gratis kepada yang membutuhkan.
Salah satu guru farmasi SMKN 1 Garut, Adithia mengatakan, dalam pembuatannya hand sanitizer pihaknya menggunakan bahan yang dibeli dari distributor bahan kimia yang mengacu pada Formula Rilis Badan POM. Bahan-bahan itu memiliki kandungan alkohol 96 persen, hidrogen peroksida 3 persen, gliserol 98 persen, dan aquadestilata.
"Untuk bahan yang digunakan, setiap hari kami pesan dari distributor bahan kimia yang mengacu pada Formula Rilis Badan POM, yang sudah kami buat selama dua hari menghasilkan 50 liter dan akan dikemas untuk 500 botol per kemasan 100 ml," kata dia.