REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas kesehatan Indonesia tak akan mengungkap hasil tes Covid-19 yang dilakukan terhadap para pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menterinya. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap para pejabat negara bersifat general check-up. Artinya, hasil pemeriksaan merupakan wewenang dan hak setiap personel yang diperiksa.
"Hasilnya sudah kami berikan kepada masing-masing yang bersangkutan. Kami tidak akan pernah mengungkap tentang hasil ini karena ini sifatnya general check-up. Kecuali kalau dia pasien atau penderita (positif Covid-19), memang kita akan hitung," kata Yuri, Rabu (18/3).
Yuri pun menegaskan bahwa tidak diungkapkannya hasil tes Covid-19 para pejabat negara bukan menunjukkan pemerintah tidak transparan. Ia mengatakan, langkah itu memang prosedur medis yang harus dijalani.
Presiden Jokowi dan seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju menjalani tes kesehatan untuk memastikan diri mereka tidak terinfeksi virus corona. Tes kesehatan terhadap seluruh pejabat negara dilakukan terlebih setelah diumumkan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif Covid-19. Para pejabat tinggi pun harus menjalani pemeriksaan kesehatan karena dianggap pernah melakukan kontak dengan Menhub Budi.
Di sisi lain, akselerasi penambahan jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia terus meningkat. Data per Rabu (18/3), terjadi peningkatkan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 55 orang. Total ada 277 kasus positif Covid-19 di Indonesia dengan jumlah kematian menjadi 19 orang dan pasien yang sembuh sebanyak 11 orang.