Rabu 18 Mar 2020 15:49 WIB

Pemilik Indekos Mulai Selektif Pilih Calon Penyewa

Wabah corona membuat pemilik usaha indekos harus hati-hati memilih penyewa.

Wabah corona membuat pemilik usaha indekos harus hati-hati memilih penyewa (Foto: ilustrasi indekos mewah)
Foto: dok istimewa
Wabah corona membuat pemilik usaha indekos harus hati-hati memilih penyewa (Foto: ilustrasi indekos mewah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik indekos atau rumah kos di wilayah Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, mulai selektif memilih calon penyewa. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Sejak virus ini merebak di Jakarta, saya jadi khawatir dan selektif betul dalam menerima calon penyewa kamar," kata salah seorang pemilik indekos ,Leni (67), di Jakarta Pusat, Rabu (18/3).

Baca Juga

Cara selektif yang dilakukan ialah menanyakan riwayat perjalanan, tempat kerja, dan asal usul calon penyewa. Bahkan, termasuk memperhatikan secara kasat mata tanda-tanda atau gejala penyakit tertentu dari calon penyewa kamar.

"Misalnya, saat berkomunikasi dia bersin, batuk dan sebagainya maka saya tolak secara halus agar dia juga tidak merasa tersinggung," ujar dia.

Selain itu, Leni mengaku secara rutin terus menjaga kebersihan lingkungan indekos. Para penyewa juga sudah memiliki kesadaran dengan menyediakan hand sanitizer atau pembersih tangan.

Sejak pemerintah menetapkan kebijakan karyawan untuk bekerja di rumah, kamar kos mulai kosong. Sebagian penyewa indekos miliknya memilih pulang ke kampung halaman masing-masing.

"Ada yang pulang ke Bandung, Bogor dan Medan," ujar dia.

Indekos yang dikelolanya sejak 2018 tersebut memiliki delapan kamar dilengkapi ventilasi atau ruang pergantian udara. Terkait harga sewa kamar, Leni mematok Rp 800 ribu per bulan.

Pengelola indekos lainnya, Hendra, mengatakan, hingga kini belum ada pembatasan untuk menerima calon penyewa kamar. Namun, ke depan bisa saja diterapkan mengingat dampak COVID-19 makin meluas.

"Mungkin akan ada pertimbangan pembatasan dulu karena kami juga khawatir calon penyewa itu bisa saja terinfeksi virus," ujar dia.

Ia mengatakan, total terdapat 12 kamar kos, dua di antaranya masih kosong karena penyewa sebelumnya pindah. Setiap kamar dilengkapi ventilasi dan pendingin ruangan (Air Conditioner/AC). Terkait kebersihan, setiap harinya selalu ada petugas yang membersihkan dan mengambil sampah.

"Untuk harga sewa kamar beda-beda mulai dari Rp 1,6 juta hingga Rp 1,7 juta per bulan," katanya.

Sementara itu, salah seorang penyewa indekos di Jakarta Pusat, Asep, mengaku cukup waswas sejak wabah virus asal China tersebut mulai merebak di Tanah Air. Ia khawatir karena kamar kos rata-rata berdempetan dan tertutup.

"Saya jadi khawatir juga, apalagi kalau ada calon penyewa baru karena kita tidak tau dia sehat atau malah terinfeksi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement