Rabu 18 Mar 2020 12:57 WIB

Cegah Covid-19, Tim Pakar: Modifikasi Cara Kerja dan Ibadah

Pakar Gugus Tugas sebut modifikasi cara kerja dan ibadah untuk putus kontak Covid-19.

Warga beraktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (16/3). Suasana di kawasan tersebut terpantau lengang berdasarkan imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan serta melakukan pekerjaan dirumah guna mencegah penyebaran virus Covid-19.(Republika/Thoudy Badai)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (16/3). Suasana di kawasan tersebut terpantau lengang berdasarkan imbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan serta melakukan pekerjaan dirumah guna mencegah penyebaran virus Covid-19.(Republika/Thoudy Badai)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Wiku Adisasmito dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan seluruh pihak perlu melakukan modifikasi cara kerja dan ibadah dalam mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Pemerintah sampai sekarang tetap mendorong aktivitas sosial ekonomi terjaga tetapi dengan modifikasi," kata Wiku dalam konferensi pers bersama Gugus Penanganan Covid-19 di Kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3).

Modifikasi itu dilakukan untuk membatasi kontak karena diketahui penularan virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dapat terjadi antar-manusia. "Cara kerja musuh ini adalah dengan kontak. Jadi kalau kita putus kontaknya dia tidak bisa menyebar. Itu prinsipnya," ujarnya.

Wiku mengatakan belajar, bekerja dan beribadah di rumah sebenarnya dalam rangka menghindari kontak lebih banyak. Belajar dari rumah berarti aktivitas belajar tetap ada tapi tidak dalam arti kegiatan fisik di sekolah dan kampus untuk menghindari kedekatan atau kontak. "Tidak berarti aktivitas sekolahnya berhenti. Aktivitas belajar tetap ada tapi tidak di dalam fasilitas fisik di kampus, sekolah yang berdekatan," tutur Wiku.

Dia mengatakan tata cara dalam beribadah juga perlu dimodifikasi seperti menjaga jarak, selalu menjaga ruang ibadah bersih serta menghindari jabat tangan. "Saudara-saudara sekalian yang beragama Islam, yang Muslim mungkin tata cara shalatnya juga sudah perlu dimodifikasi pada saat ini karena kita perlu betul-betul memastikan tempat kita shalat bersih dan selalu sering dibersihkan baik di masjid maupun di rumah," ujarnya.

Dia juga mengimbau umat Kristiani yang beribadah di gereja untuk memastikan tidak memiliki kontak dekat dengan orang lain. Sementara dalam menjalankan aktivitas sosial, dia mengimbau agar masyarakat menghindari kerumunan banyak orang dan membatasi kontak dengan orang lain.

Dalam menghadapi masalah Covid-19, Pemerintah menekankan aktivitas sosial ekonomi di dalam negeri harus tetap terjaga agar perekonomian tetap berjalan dengan baik tapi perlu modifikasi seperti dalam cara bekerja, yang diimbau untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement