REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Wisatawan asing, domestik maupun masyarakat lokal yang akan menyeberang menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) melalui Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara kini diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan. Tujuannya untuk mencegah masuknya virus corona atau Covid-19.
Satu per satu wisatawan baik asing, domestik maupun warga lokal yang tiba dari tiga Gili diperiksa suhu tubuhnya serta pemeriksaan lainnya sesuai SOP yang berlaku. Tim pemeriksa terdiri dari KKP Kelas II Mataram, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, kepolisian serta sejumlah lembaga terkait.
Salah seorang petugas pemeriksaan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, Budi Kusumaningrum di Pelabuhan Bangsal, Pemenang, Selasa (17/3), mengungkapkan pemeriksaan terkait virus corona atau Covid-19 telah dilakukan sejak bulan Februari 2020.
Ia menjelaskan, bahwa saat itu pemeriksaan hanya terfokus kepada wisatawan asing saja. Namun mulai Senin (16/3) sudah dilakukan kepada warga lokal juga.
"Kalau kemarin fokus kita di fastboat, karena sekarang ini sudah ditetapkan menjadi bencana nasional maka kita juga untuk pelayanan publik umum kita juga melakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Budi mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk respons dari surat edaran (SE) Gubernur NTB untuk memperketat pengawasan ke tiga gili. Dengan kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak, gubernur berharap tindakan antisipasi ini dapat mencegah penyebaran pandemi corona di NTB.
"Sudah ada arahan dari pemerintah pusat, kami dibawah naungan Kemenkes, kemudian kita juga koordinasi bersama pemerintah daerah, bekerja bersama-sama," ujar Budi.
Senada dengan Budi, petugas pemeriksaan lainnya yakni I Nyoman Suratha menuturkan bahwa pemeriksaan di tempat akses masuk sudah mulai dilakukan sejak awal mula corona mewabah ke Indonesia.
"Seperti yang dilihat, tamu-tamu yang datang kita lakukan pemeriksaan," ucap pria yang merupakan koordinator petugas dari Puskesmas Nipah tersebut.
Sementara itu, Laili, salah seorang pekerja di Gili Trawangan mengapresiasi langkah pemerintah daerah tersebut. Ia menilai tindakan antisipasi pemerintah sudah tepat. Sebab, menurutnya, kesehatan dan keamanan sangatlah penting.
"Kita setuju, karena meskipun ada pengaruh dengan penghasilan kita, kita dapat maklumi demi kesehatan dan keselamatan kita bersama," tegasnya. Sembari berharap ada sosialisasi yang masif dan berkala kepada masyarakat terkait kebijakan tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perhubungan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengelola pelabuhan untuk melakukan pengawasan ketat masuknya wisatawan untuk mencegah virus corona atau Covid-19 masuk ke daerah itu. Disebutkan, beberapa pelabuhan dengan pengawasan ketat, di antaranya Pelabuhan Penyeberangan Lembar – Padangbai, Pelabuhan Penyeberangan Kayangan – Pototano, Pelabuhan Penyeberangan Sape – Labuhan Bajo, Long Distance Ferry (LDF) Lembar – Surabaya, dan pelabuhan laut yang melayani penumpang umum.
Sedangkan, pelabuhan yang ditutup sementara mulai Selasa (17/3) di antaranya Pelabuhan Pemenang dan Pelabuhan di Tiga Gili, Pelabuhan Senggigi, dan terminal khusus yang melayani akses masuk wisatawan ke wilayah NTB. Itu khususnya di tiga Gili dikhususkan untuk fast boat yang datang dari Bali, sedangkan sama dengan pengawasan di tempat lain.
"Masa berlaku pengawasan ketat dan penutupan pelabuhan dilakukan selama 14 hari sejak ditetapkan, dan akan dievaluasi lebih lanjut," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya.