REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyatakan, masyarakat, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan harus bersatu dan saling berkoordinasi demi mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya, dibutuhkan perencanaan logistik secara cepat, sebab waktunya terbatas.
"Setiap hari di Indonesia, rata-rata bertambah penderita corona sebanyak 30 persen. Kemarin baru 130-an sekarang sudah 174, bertambah sekitar 40 hanya dalam sehari, bagaimana kalau sebulan?" ujar pria yang akrab disapa JK tersebut kepada wartawan di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, (17/3).
Ia menegaskan, penyebaran virus corona merupakan masalah besar yang harus dihadapi. Diperlukan pula komitmen masyarakat supaya terhindar dari wabah tersebut. JK mengimbau masyarakat agar menghindari kerumunan serta mengurangi bertemu banyak orang.
"Sebaiknya lebih banyak di rumah, kerja dari rumah," ucapnya.
Hanya saja dirinya menyadari, tidak semua orang bisa bekerja dari rumah. Beberapa pekerjaan seperti di layanan perbankan, pasar, serta restoran, tidak mungkin dilakukan di rumah. Selain itu, lanjut dia, dunia usaha juga harus jalan. Jika tidak akan sulit.
"Maka jaga kebersihan. PMI dan DMI (Dewan Masjid Indonesia) melakukan upaya bersama cuci tangan dan cuci lingkungan, bersih tangan dan bersih lingkungan," tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DMI itu.
Mengenai kebijakan lockdown serta stimulus ke dunia usaha, JK menyerahkan semuanya kepada pemerintah. "Itu urusan pemerintah, tergantung pilihan pemerintah," katanya.