Selasa 17 Mar 2020 19:31 WIB

Tangani Corona, JK: Kita Perlu Dokter Lebih Banyak

JK menilai peningkatan jumlah Corona hanya soal waktu.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menaiki lift untuk mengikuti rapat pimpinan MUI terkait Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi wabah Corona atau Covid-19 di kantor MUI, Jakarta, Selasa (17/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menaiki lift untuk mengikuti rapat pimpinan MUI terkait Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi wabah Corona atau Covid-19 di kantor MUI, Jakarta, Selasa (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyatakan, masih banyak langkah yang harus dilakukan ke depan agar virus Corona tidak semakin luas menyebar. Salah satunya adalah memperbanyak tenaga medis.

"Kita masih perlu Rumah Sakit (RS) khusus, perlu dokter lebih banyak, perawat lebih banyak, disinfektan lebih banyak dan relawan lebih banyak. Penderita virus ini bertambah 30 persen rata-rata per hari, hari ini mungkin orang lain nanti mungkin di antara kita," tegas pria yang akrab disapa JK tersebut saat ditemui usai diskusi bersama para pengusaha di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, (17/3).

Baca Juga

Ia melanjutkan, jumlah dokter dan perawat saat ini tidak cukup untuk merawat penderita Corona yang terus bertambah setiap hari.

"Kemarin yang positif corona baru sekitar 134, karena yang diperiksa pun terbatas baru sekitar 1.200 orang, bagaimana kalau 10 sampai 20 ribu orang yang diperiksa? Pasti jumlah (positif) Corona lebih tinggi lagi," tutur JK.

Menurut dia, peningkatan jumlah penderita Corona hanya soal waktu. Maka upaya preventif harus lebih cepat, semua pihak perlu bekerja sama.  "Bagaimana kalau yang diperiksa 200 ribu atau 100 ribu orang seperti di Korea Selatan. Berapa yang bisa kena?" katanya.

Saat ini, kata JK, sebanyak 1,5 juta relawan PMI di seluruh Indonesia turun ke lapangan melakukan usaha pencegahan virus Corona. Sekitar 3.000 di antaranya aktif melakukan pembersihan.  "Pembersihan dilakukan di seluruh Indonesia, khususnya Jawa dan Bali. Virus corona ini sekarang epicentrum-nya di Jakarta," ujar JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement