REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta menyumbang penambahan orang yang terinfeksi virus korona terbanyak pada Selasa (17/3). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan dari 172 kasus positif Covid-19, sebagian besar berada di ibu kota.
Namun, pemerintah pusat tidak merinci berapa jumlah pasien Covid-19 positif di Jakarta. "Memang terbanyak adalah di DKI Jakarta. Kami memaklumi bahwa pintu gerbang masuk negara ini melalui Jakarta cukup besar," ujar Yurianto dalam keterangannya, Selasa (17/3).
Yuri menambahkan, peran DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan pintu masuk sebagian besar pendatang dari luar negeri membuat risiko penyebaran virus korona di provinsi ini semakin tinggi. Apalagi, ujarnya, mobilitas penduduk di Jakarta dan wilayah lain di sekitarnya yang cukup intens menambah risiko penularan yang ada.
"Sehingga kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan juga cukup besar," jelas Yuri.
Demi menekan angka penularan ini, pemerintah dibantu Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang gencar melakukan penelusuran kontak terhadap orang-orang yang diketahui sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. Penelusuran ini juga dilakukan kepolisian.
"Kami bersyukur bahwa cukup banyak yang bisa kita dapatkan," katanya.