REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) memutuskan menutup sementara tempat wisata di Kota Pahlawan tersebut. Penutupan dilakukan mulai Selasa (17/3) hingga Ahad (29/3).
Humas KBS, Wini Hustiani mengungkapkan, penutupan sementara area wisata tersebut dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona. "Kemarin sore kami dipanggil untuk rapat ke Pemkot Surabaya terkait penutupan, jadi hari ini mulai kita tutup," kata Wini dikonfirmasi Selasa (17/3).
Wini mengatakan, penutupan sementara hanya diberlakukan bagi pengunjung dari masyarakat umum yang hendak berwisata. Adapun, untuk kegiatan konservasi di wilayah KBS masih tetap berjalan.
"Kalau kegiatan konservasi jalan terus, hanya akses pengunjung yang ditutup," ujar Wini.
Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi Kota Surabaya, Mohammad Fikser membenarkan penutupan KBS tersebut sesuai arahan dari Pemkot Surabaya. Fikser menegaskan, Pemkot Surabaya memutuskan menutup sementara KBS sebagai upaya mencegah penyebaran Virus Corona.
"Ditetapkan kemarin sore," ujar Fikser.
Selain menutup KBS, kata Fikser, Pemkot Surabaya juga melakukan upaya-upaya lain dalam mencegah penyebaran virus corona. Di antaranya melalukan penyemprotan disinfektan di taman-taman yang ada di Kota Pahlawan.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian mengatakan, pihaknya juga sudah memasang sebanyak 140 wastafel portable sejak awal Februari. Fasilitas cuci tangan itu dipasang di sekolah-sekolah, gedung pemerintahan, taman, Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pasar-pasar, serta di berbagai fasilitas umum lainnya yang ada di Kota Surabaya.
“Di sekolah kami sudah memasang 59 unit, gedung pemerintahan 30 unit, taman 9 unit, SWK dan pasar 24 unit, fasilitas umum lainnya 18 unit. Total sudah 140 unit yang kami pasang,” kata dia.