Senin 16 Mar 2020 15:45 WIB

Covid-19, Komisi III DPR Minta Warga Binaan Diperhatikan

Kesehatan warga binaan bergantung pada kesigapan pemerintah.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Gita Amanda
Komisi III DPR minta pemerintah memastikan kesehatan warga binaan. Foto seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), (ilustrasi).
Foto: Dziki Oktomauliyadi/Antara
Komisi III DPR minta pemerintah memastikan kesehatan warga binaan. Foto seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Nasdem, Taufik Basari meminta pemerintah untuk memperhatikan warga binaan dari ancaman virus corona atau Covid-19. Mengingat sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelebihan kapasitas.

"Maka jika kesehatan warga binaan tidak menjadi perhatian Pemerintah, saya khawatir kita akan kewalahan menanganinya," ujar Taufik lewat keterangan tertulisnya, Senin (16/3).

Baca Juga

Meski saat ini Plt Dirjen Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM memastikan belum ada warga binaan yang positif Covid-19, Taufik mengingatkan agar langkah pencegahan tetap penting dilaksanakan. Beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, kondisi fisik napi secara rutin, dan menyiapkan sabun pencuci tangan.

"Juga mengedukasi napi terkait cara mengantisipasi persebaran virus corona, hingga menyiapkan ruangan isolasi untuk warga binaan yang ditengarai terinfeksi Covid-19 atau masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP)," ujar Taufik.

Tidak hanya terhadap warga binaan, pemeriksaan kesehatan juga harus dilakukan kepada tamu yang berkunjung dan petugas Lapas. Penting memastikan area Lapas steril dari orang yang mungkin membawa virus tersebut dari luar atau "carrier".

"Dalam kasus Covid-19 ini, keselamatan warga binaan sangat bergantung pada kesigapan Pemerintah dalam mencegah persebarannya," ujar Taufik.

Diketahui, jumlah penderita penyakit saluran pernapasan yang disebabkan COVID-19 di Indonesia menjadi 117 orang. Salah satunya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Hari ini kami mendapatkan 21 kasus baru, tercatat 19 di Jakarta dan dua di Jawa Tengah. Dengan demikian, di Jakarta menjadi 117 (kasus). Sebenarnya ini adalah pengembangan dari tracing kasus sebelumnya, saya tidak akan sampaikan satu per satu," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di lingkungan Istana Presiden Jakarta, Ahad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement