Senin 16 Mar 2020 14:09 WIB

Bupati Semarang Minta Bantuan Alkes untuk Corona

Pemkab Semarang meminta bantuan APD penanganan corona.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19 (Corona Virus Desease) di kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). (Antara/Destyan Sujarwoko)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19 (Corona Virus Desease) di kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). (Antara/Destyan Sujarwoko)

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengajukan penambahan alat kesehatan (alkes) guna mendukung langkah- langkah penanganan serta pencegahan penyebaran Covid-19 (virus Corona) di daerahnya. Permintaan penambahan alkes tersebut, telah disampaikan Bupati Semarang kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, sehubungan dengan instruksi daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona.

“Kita sudah mencoba menghubungi provinsi terkait dengan penmbahan alkes tersebut, karena ketersediaannya yang memang terbatas dan itu sangat dibutuhkan,” ungkap Bupati Semarang, Mundjirin, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (16/3).

Baca Juga

Bantuan yang diminta khususnya terkait dengan alat pelindung diri (APD) yang digunakan khusus untuk menangani dan merawat pasien di ruang isolasi yang saat ini masih terbatas. Untuk menangani pasien yang ada di ruang isolasi, lanjut bupati, saat ini Kabupaten Semarang baru memiliki enam set pakaian yang hazmat untuk menangani pasien di ruang isolasi.

Sampai dengan hari ini, dari enam set pakaian dekontaminasi tersebut telah digunakan empat set di antaranya. “Sehingga untuk kebutuhan pakaian khusus tersebut sekarang ini hanya tinggal dua,” ucap Mundjirin.

Sedangkan untuk kebutuhan APD lain, seperti masker N95 hingga saat ini masih cukup tersedia. “Namun usulan penambahan alkes tersebut untuk menunjang upaya dan langkah- langkah penncegahan dan penanganan penyebaran Covid-19,” kata dia.

Sementara itu, guna mengoptimalkan langkah- langkah pencegahan penyebara virus Corona tersebut, Pemkab Semarang memang belum menyiapkan posko- posko khusus untuk upaya penaganan. Kendati begitu Pemkab Semarang telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bersama-sama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Kabupaten emarang terus memonitor dan mencegah dampak- dampak sosial dari penyebaran virus Corona ini.

“Misalnya mencegah atai menghindari dampak ekonomi, akibat adanya ketakutan atau kepanikan masyarakat, hingga terjadi ‘rush’ yang membuat masyarakat akhirnya main borong berbagai bahan kebutuhan pokok untuk ditimbun,” ucap Mundjirin.

Sedangkan terkait dengan operasional tempat-tempat hiburan, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini mengaku memang belum dilakukan pembatasan, kendati ada imbauan agar  tempat-tempat berkumpulnya public terus diantisipasi.

Tempat hiburan masih tetap jalan, namun kita mengimbau kepada para pengelola untuk menyediakan sarana sanitasi yang lebih memadai.

“Seperti misalnya menyiapkan hand sanitizer, menambah tempat cuci tangan berikut sabun antiseptiknya,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement