Senin 16 Mar 2020 12:46 WIB

Satu Positif Corona, 40 dalam Pengawasan di Purwakarta

Dinkes Kabupaten Purwakarta menyebut ada delapan WNA yang juga dalam pemantauan.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan mempersiapkan tempat tidur pasien ketika simulasi kesiapsiagaan di ruang isolasi di rumah sakit. Ilustrasi
Foto: Antara/Zabur Karuru
Petugas kesehatan mempersiapkan tempat tidur pasien ketika simulasi kesiapsiagaan di ruang isolasi di rumah sakit. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Satu warga Kabupaten Purwakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, pasien tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah kembali dari melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi.

Setelah tiba di Tanah Air, pasien memeriksakan diri ke RSUD Bayu Asih karena mengeluh tidak enak badan.

“Usia 65 tahun. Semenjak tanggal 25 Februari beliau beraktivitas di Saudi Arabia melaksankan ibadah umrah dan baru landing tanggal 4 Maret 2020, langsung dibawa ke RSUD Bayu Asih,” kata Anne di Kantor Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, Senin (16/3).

Anne menuturkan, pasien yang awalnya diperiksa di RSUD Bayu Asih akhirnya dirujuk ke RS Rotinsulu, Bandung. Di rumah sakit tersebut, setelah menjalani pemeriksaan, pasien dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kabupaten Purwakarta menindaklanjuti dengan melakukan pelacakan kepada orang-orang yang kontak langsung dengan pasien tersebut. “Kabupaten Purwakarta melakukan tracing itu orang-orang yang secara langsung kontak dengan pasien karena yang berangkat umrah itu kurang lebih ada 23 orang,” ujarnya.

Ia mengatakan, jamaah umrah yang kontak langsung dengan pasien akan dipantau selama 14 hari sejak tanggal 5 Maret pasien mengeluhkan gejala sakit. Pemantauan ini sesuai dengan masa inkubasi virus yang pertama ditemukan di Wuhan itu.

Meski demikian, Anne mengatakan bahwa pasien yang hingga hari ini masih dirawat di RS Rotinsulu itu sudah membaik kondisinya. Namun, masih pasien itu dalam perawatan hingga dinyatakan sembuh dan boleh pulang nantinya.

Anne pun mengaku ingin meluruskan kabar simpang siur yang menyebutkan pasien positif berasal dari Kecamatan Sukatani. Ia menegaskan kabar tersebut tidak benar karena pasien positif ini diketahui tinggal di Kecamatan Pasawahan.

“Saya dengar kemarin justru yang dimunculkan yang koordinatnya di Tajur Sindang. Berdasarkan data pasien yang di Tajur Sindang diagnosanya adalah positif TBC, bukan Covid-19, dan kemudian juga sudah pulang ke rumah,” katanya menambahkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta Deni Darmawan mengatakan, selain satu pasien positif corona, ada 40 orang dalam pengawasan dan pemantauan.

Di antaranya merupakan masyarakat yang kontak langsung dengan pasien positif corona tersebut. Ada pula yang memiliki rekam jejak dari luar negeri atau yang menunjukkan gejala terinfeksi Covid-19.

“Ada dalam pengawasan dan pemantauan. Kalau pengawasan, dia berarti kontak erat. Kalau pemantauan, tidak kontak erat. Tadi ada 40 orang, 19 kita periksa yang teman umrah yang kemarin,” kata Deni.

Selain itu, menurut dia, ada delapan warga negara asing (WNA) yang juga dalam pengawasan dan pemantauan. Di samping itu, belasan lainnya merupakan pegawai rumah sakit dan pihak lain yang juga memiliki riwayat kontak dengan pasien saat di rumah sakit.

Ia mengatakan, pemantauan ini akan terus dilakukan sambil menunggu hasil pemeriksaan virus tersebut. Ia pun meminta masyarakat tidak memercayai kabar-kabar yang belum jelas kebenarannya yang berkaitan dengan penyebaran virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement