REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Wakil Bupati Karawag Ahmad Zamakhsyari menyatakan perlu dilakukan pengolahan sampah menjadi energi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jalupang. Dia mengatakan saat ini kondisi TPA tersebut sudah mendekati overload.
"Di daerah lain, sampah bisa diolah menjadi energi. Kenapa kita tidak bisa," kata dia, Kamis (12/3).
Ia mengatakan, penanganan sampah di TPA Jalupang harus dilakukan secara baik dan benar. Bahkan, perlu inovasi untuk mengolah sampah menjadi energi.
Atas hal tersebut, ia meminta agar ke depannya pengolahan sampah di TPA Jalupang ditangani oleh pihak ketiga yang mampu mengolah sampah menjadi energi. Menurut dia, pengolahan sampah di TPA harus dilakukan karena saat ini kondisi TPA Jalupang sudah hampir overload.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan KarawangG uruh Sapta mengatakan selama ini sampah yang ada di TPA Jalupang tidak hanya menampung sampah yang diangkut oleh armada sampah milik dinas. Armada pengangkut sampah dari pihak swasta juga membuang sampah ke TPA Jalupang itu.
Sementara itu, sejak beberapa pekan terakhir, sebagian besar sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) wilayah Karawang tidak terangkut. Kondisi itu mengakibatkan menumpuknya sampah di TPS sekitar Karawang.
Catatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat, produksi sampah di Karawang mencapai 900 ton sampah per hari. Dari produksi sampah yang mencapai 900 ton itu, yang terangkut dari TPS ke TPA Jalupang hanya 400-500 ton. Sisanya tidak terangkut dan menumpuk di TPS-TPS.