REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Dessy Suciati Saputri, Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan seluruh tim reaksi cepat (TRC) di lapangan pasti langsung bergerak begitu ada potensi terjangkitnya penyakit akibat virus corona (Covid-19). Pernyataan Presiden menanggapi adanya beberapa warga negara Indonesia (WNI) yang menghadiri tabligh akbar di Malaysia pada akhir Februari lalu.
Sejumlah orang dinyatakan positif Covid-19 usai mengikuti tabligh di Masjid Jamek Sri Petaling, Kuala Lumpur tersebut. Sebanyak 16 ribu orang menjadi peserta tabligh akbat.
"Setiap ada klaster baru tim reaksi cepat kita pasti langsung masuk. Yang dibantu intelijen BIN, Polri, dan TNI. Setiap ada yang baru pasti ini bergerak," jelas Jokowi usai meninjau pemeriksaan kesehatan di pintu masuk kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta, Jumat (13/3).
Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto memilih tdak menanggapi pertanyaan mengenai WNI yang menghadiri tabligh akbar di Malaysia. Usai Yurianto menggelar konferensi pers mengenai perkembangan penanganan virus corona dan juga pembaruan daya pasien positif, biasanya ia membuka sesi tanya jawab dengan para awak media.
Tanya jawab biasanya berlangsung cukup lama. Namun, pada konferensi pers sore ini, Jumat (13/3), Yurianto tak memberikan kesempatan tanya jawab dengan para wartawan.
Ia langsung meninggalkan lokasi konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, begitu selesai menyampaikan paparan perkembangan terkini. Awak media pun sempat melakukan doorstop meminta tanggapan terkait berbagai isu corona lainnya. Namun sayangnya ia tak menjawab seluruh pertanyaan wartawan.
Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur telah meminta para warga negara Indonesia yang menghadiri acara tabligh akbar antara 27 Februari hingga 1 Maret 2020 di Masjid Sri Petaling di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memeriksakan diri. Surat edaran tersebut dikeluarkan pada Kamis (12/3) malam setelah informasi beredar bahwa sejumlah orang dinyatakan positif virus corona, atau Covid-19, usai mengikuti acara tabligh akbar tersebut.
Dalam edaran yang diunggah di media sosial resmi KBRI Kuala Lumpur, disebutkan bahwa setiap WNI yang ikut tabligh akbar tersebut agar melaksanakan imbauan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
Imbauan itu meliputi menghubungi nomor telepon Crisis Preparedness and Response Center (CPRC). WNI juga diminta menghubungi KBRI Kuala Lumpur melalui nomor telepon 03 21164016/4017 atau WhatsApp bernomor 017 5007047 untuk pendataan dan pemantauan.
WNI yang ikut dalam tabligh akbar tersebut juga diminta segera melakukan pemeriksaan dan penanganan ke rumah sakit yang sudah ditetapkan Pemerintah Malaysia bila mengalami demam dengan diikuti batuk dan gangguan pernapasan. CPRC KKM sudah mengeluarkan imbauan dan membuat daftar nomor telepon CPRC di masing-masing 15 negara bagian, termasuk di Wilayah Persekutuan Putrajaya dan Kuala Lumpur serta Labuan.
Petugas kesehatan Malaysia bekerja sepanjang waktu melakukan skrining tes Covid-19 di Masjid Jamek Sri Petaling. Acara tabligh akbar yang dilakukan pada Jumat (13/3) menjadi perhatian khusus karena diikuti oleh 16 ribu orang.
Tabligh akbar di Masjid Jamek tersebut diduga sebagai penyebab positifnya corona di Brunei Darussalam. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan upaya melakukan skrining adalah tugas yang sangat berat. "Bagaimana pun kita harus bersiap untuk menanggung beban tanggung jawab agar semua orang saling melindungi diri sendiri dan komunitasnya," katanya lewat laman Facebook.
Tabligh akbar tersebut diduga menyebabkan satu orang Brunei tertular corona. Ia menjadi kasus positif corona pertama di negaranya.
Selain dia, ada enam orang Malaysia lagi yang didiagnosa positif terkait dengan acara tabligh akbar. Enam orang tersebut berasal dari Negri Sembilan, Johor, Pahang, dan Sabah. Sedangkan hari ini Sarawak melaporkan enam kasus baru terkait acara tabligh akbar.
Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan masjid-masjid akan ditutup sementara untuk disinfeksi. Dia mendorong mereka yang menghadiri tabligh akbar memeriksakan diri bila merasakan gejala Covid-19.
Singapura juga melaporkan kasus positif dari acara tabligh akbar. Sebanyak dua orang dari 82 orang Singapura yang menghadiri tabligh akbar positif. Akibatnya seluruh masjid di Singapura ditutup selama setidaknya lima hari untuk dilakukan proses pembersihan, dikutip dari Channel News Asia.