Jumat 13 Mar 2020 17:31 WIB

Tak Terpengaruh Corona, CFD Kota Bandung Tetap Digelar

Program CFD Kota Bandung tetap diselenggarakan seperti biasa.

Program CFD Kota Bandung tetap diselenggarakan seperti biasa (Foto: ilustrasi CFD Bandung)
Program CFD Kota Bandung tetap diselenggarakan seperti biasa (Foto: ilustrasi CFD Bandung)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabid Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung, Khairul Rijal, mengatakan, pihaknya masih belum berencana menghentikan program Car Free Day (CFD). Pasalnya, Bandung masih aman dari virus corona.

"Kita masih tetap melanjutkan program CFD," kata Khairul di Balai Kota Bandung, Jabar, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis (12/3).

Baca Juga

Namun apabila sudah terindikasi adanya virus corona di Kota Bandung hingga memerlukan antisipasi dari penularan, pihaknya siap mengambil langkah. CFD merupakan salah satu kegiatan berkumpulnya banyak orang di mana menjadi potensi penularan virus tersebut.

"Tetapi kalau kami dapat informasi bahwa sudah ada indikasi dan dirasakan itu perlu ditunda dulu sementara, kita juga siap," kata dia.

Saat ini pihaknya masih menunggu dinas terkait maupun pihak yang berkompeten untuk menyampaikan informasi potensi penularan virus corona di Kota Bandung. Meski demikian, menurutnya sejauh ini wilayah Bandung masih aman dari virus corona.

"Jadi kita masih menunggu pihak yang kompeten bahwa Bandung masih aman atau enggak. Tapi sejauh ini In syaa Allah aman," katanya.

Selain itu, menurut dia belum ada arahan langsung terkait hal tersebut dari Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Maka CFD, kata dia, masih tetap diberlakukan di sejumlah titik setiap Ahad.

"Sampai sekarang kami belum kabar untuk penutupan. Jadi masih tetap kami lakukan," katanya.

Sebelumnya, berbagai langkah pemerintah telah dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Salah satunya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memutuskan untuk meniadakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta selama dua pekan. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hal tersebut merupakan langkah pencegahan DKI Jakarta dengan meminimalisir kontak fisik warga di ruang publik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement