Jumat 13 Mar 2020 06:20 WIB

Disparbud Jabar Susun Strategi Dampak Corona

Kunjungan ke sejumlah destinasi wisata juga terhitung mengalami penurunan signifikan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kedua kanan), Sekda Jabar Iwa Karniwa (kanan) dan Dirut Bank Bjb Agus Mulyana (kiri) berfoto bersama saat meninjau bus pariwisata kerjasama dengan Bank BJB, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/12).(Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kedua kanan), Sekda Jabar Iwa Karniwa (kanan) dan Dirut Bank Bjb Agus Mulyana (kiri) berfoto bersama saat meninjau bus pariwisata kerjasama dengan Bank BJB, di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/12).(Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Selama isu wabah Covid-19 ini merebak di Indonesia kemudian bertambahnya warga Indonesia yang positif virus corona, berpengaruh pada kunjugan wisata di Jabar kian menyusut. 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, kunjungan wisata mengalami penurunan. Misalnya, dari sisi okupasi perhotelan turun dari mulai 5 persen hingga 7 persen. Kemudian dari kunjungan ke sejumlah destinasi wisata juga terhitung mengalami penurunan yang signifikan. 

"Penuruan kunjungan ini kita harus atasi segera, jangan sampai dibiarkan sehingga kunjungan wisata terus kian menurun akibat isu corona virus ini," ujar Dedi usai acara dialog kepariwisataan, di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Kamis petang (12/3).

Menurut Dedi, Disparbud pun telah menyusun staregi, untuk menstabilkan kunjungan wisata ke Jawa Barat meyusul adanya wabah Covid-19 (Virus Corona). Ada beberapa strategi yang akan dilakukan. Yakni, mulai dari promo harga tempat wisata, hotel dan restoran hingga dukungan pengusahan wisata yang gebyar menggelar event atau atraksi di kawasan wisata masing-masing.

"Hal ini harus disepakati oleh seluruh industri wisata yang ada, kami perlu dukungan dari mereka," katanya. 

Selain itu, kata Dedi, ia akan menanyakan kewenangan pusat terkait Pajak Penghasilan (PPh) industri pariwisata di Jabar, khususnya, Pasal 21 dan PPh Pasal 25. Pihaknya pun, akan mencoba mendorong terkait adanya keringanan terhadap pajak pembangunan 1 (PB1).

"Itu adalah kewenangan kabupaten kota. Kira kira gimana nih di industri pariwisata, mereka sudah siap tadi tapi di sisi lain juga ada keinginan keinginan kata tadi," katanya. 

Dedi mengatakan, akan melakukan promosi di kawasan Jabar dan juga di beberapa kota di luar Jabar seperti Jakarta karena merupakan pintu gerbang masuknya wisatawan.

"Selain Jakarta dari luar daerah yaitu seperti Jogjakarta, Semarang dan juga Malang, kita juga akan melakukan promosi bersama dengan kota-kota tersebut," katanya.

Sementara itu pemilik wisata The Great Asia Afrika Lembang Perry Tristianto mengatakan, penurunan kunjungan wisata terjadi jauh sebelum terjadi wabah Virus Corona. 

"Harus diakui penurunan wisata ini bukan gara-gara virus Corona semata namun jauh dari itu juga sudah menurun," katanya. 

Kemudian, kata Perry, harus diakui industri wisata tidak berani menggelar event atau membuka promo wisata. Maka, tidak heran jika kunjungan wisata ke Jabar ini menciut.

"Misalnya akhir tahun kemarin hotel yang menggelar event itu hanya Trans hotel Luxury, mereka menggelar konser besar dan itu akan menjadi kunjungan wisata," kata Perry. 

Dalam waktu dekat ini Perry mengaku, segera menggelar event untuk meningkatkan kunjungan. Karena, sebelumnya juga sudah beberapa event tidak terhalang oleh virus corona namun tetap waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement