REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, tetap terbuka menerima kunjungan turis asing, khususnya ke destinasi tiga gili (pulau kecil). Kebijakan ini ditempuh meskipun virus Corona sudah mewabah di berbagai negara.
"Kalau kita menyetop semua wisatawan ke Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, maka pariwisata kita akan lumpuh," kata Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, di Mataram, Kamis (12/3).
Oleh sebab itu, kata dia, apa yang dilakukan Gubernur NTB dengan mengizinkan kapal pesiar pembawa ribuan wisatawan masuk ke Pulau Lombok bisa dimaklumi. Tapi dengan catatan harus ada pemeriksaan kondisi kesehatan yang ketat.
Hal yang sama juga sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, yakni memeriksa kondisi kesehatan wisatawan di Pelabuhan Bangsal sebelum menuju ke destinasi tiga gili. Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona.
"Kami tetap membuka pariwisata, tapi kami tetap memasang satu pintu. Wisatawan diperiksa suhu tubuh dan barang-barangnya menggunajan x-ray," ujar Najmul.
Menurut dia, jika industri pariwisata di destinasi tiga gili disetop, maka akan mematikan seluruh pelaku usaha di kawasan tersebut.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar wabah virus corona tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan sepanjang pemeriksaan secara ketat terhadap para wisatawan sudah dilakukan.
"Kalau kita membuka pintu di saat pintu ke negara-negara lain tertutup, maka itu ruang kesempatan yang besar, tapi harus disiplin ketat dalam memeriksa kondisi kesehatan wisatawan," ucapnya pula.
Selain tetap membuka pintu bagi wisatawan asing, kata Najmul, pihaknya juga sedang berupaya memperbanyak kunjungan wisatawan domestik yang potensinya juga tidak kalah dengan asing.
Salah satu caranya adalah dengan menggalakkan penyelenggaraan even budaya. Sebab, kecenderungan turis lokal mencari event budaya dan keunikan suatu daerah.
Strategi tersebut, lanjut dia, dilakukan dengan menggandeng para pelaku usaha jasa pariwasata, pengusaha perhotelan dan restoran, khususnya di Kabupaten Lombok Utara.
"Itu salah satu cara kami untuk memulihkan sektor pariwisata ke gili. Sebab selama ini bayangan kita kalau bicara wisata adalah turis asing. Padahal potensi lokal sangat tinggi," katanya.