Kamis 12 Mar 2020 13:50 WIB

Pasien dalam Pengawasan Asal Karawang Dirujuk ke RSHS

Ada 13 pasien dalam pengawasan terkait corona di RSHS.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas keamanan berjaga di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus untuk pasien yang terkena virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Senin (27/1). (Abdan Syakura)
Foto: Abdan Syakura
Petugas keamanan berjaga di depan Ruang Isolasi Infeksi Khusus untuk pasien yang terkena virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Senin (27/1). (Abdan Syakura)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Satu orang pasien perempuan berusia 57 tahun asal Karawang yang berstatus dalam pengawasan virus corona atau Covid-19 dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Rabu (11/3) kemarin. Pasien tersebut berstatus pasien dalam pengawasan oleh pihak rumah sakit.

Kepala Humas RSHS Reny Meisuburriyani mengatakan, sebanyak 40 orang yang masuk ke RSHS melalui instalasi gawat darurat (IGD) dan instalasi rawat jalan (IRJ) dikategorikan atau berstatus orang dalam pemantauan. Sementara itu, pasien dalam pengawasan sebanyak 13 orang.  

 

"Jumlah pasien dalam pengawasan 13 orang. Sembilan sudah pulang, dua masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus Kemuning, dan dua orang alih ruangan dan tidak memerlukan ruang isolasi," ujarnya melalui keterangan yang diterima, Kamis (12/3).

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kedua orang pasien yang masih berada di Ruang Isolasi Khusus Kemuning belum diketahui apakah pasien yang pernah kontak dengan pasien 01 dan 02 di Jakarta yang terkonfirmasi positif virus corona.

 

Sebelumnya, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Provinsi Jawa Barat, meningkatkan pengamanan berlapis dalam menangani pasien yang diduga atau suspect terpapar virus corona atau Covid-19. Hal tersebut dilakukan seiring terjadinya peningkatan pasien positif corona.

 

Direktur RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya melakukan strategi dalam melayani pasien, petugas, termasuk untuk pengunjung, seiring peningkatan kasus virus corona. Untuk pasien, ia mengatakan, pihaknya memiliki dua Ruangan Isolasi Khusus Kemuning (RIKK) dengan jumlah lima tempat tidur ditunjang sarana dan prasarana lengkap.

 

"Dengan meningkatnya pasien, kami sudah membuat istilahnya ada ring. Ring satu di RIKK dan ring dua kami akan menggunakan ruangan isolasi yang nonventilator. Itu juga ada di lingkungan RIKK Kemuning," ujarnya.

 

Ia mengungkapkan, sebanyak 12 tempat tidur disiapkan di ruangan isolasi ring dua. Sementara itu, menurut dia, jika ruangan itu penuh, pihaknya akan pindah ke high care unit (HGU) yang masih berada di area Kemuning. 

 

"Itu ada tujuh tempat tidur dan bila masih memerlukan tempat tidur isolasi, kami akan menggunakan yang di IGD, yang lima tempat tidur," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement