REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatra Barat menyiapkan alat pelindung diri (APD) untuk tim medis saat menghadapi pasien yang positif Corona Virus Disease (Covid)-19.
Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Dr dr Yusirwan, Sp.B, Sp.BA (K), MARS di Padang, Rabu (12/3) mengatakan sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien positif Covid-19 pihaknya telah meminta kepada Dinas Kesehatan Sumbar untuk melengkapi APD.
"Kita sudah meminta bantuan pada Dinas Kesehatan Sumbar terkait kelengkapan APD. Bahkan saat ini sudah difasilitasi langsung oleh Kementerian Kesehatan dan BNPB," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini Covid-19 telah dianggap sebagai bencana nasional. Maka dari itu BNPB juga langsung ikut menangani persoalan tersebut.
"Salah satu bentuk APD berupa baju kesehatan hazmat atau hazardous material yaitu baju khusus yang digunakan tim medis untuk melindungi diri dari penularan Covid-19," katanya.
"Harga APD cukup mahal mencapai Rp 100 ribu sekali pakai. Sedangkan untuk menangani satu pasien yang positif Covid-19, harus melakukan pergantian APD sampai 22 kali," tambahnya.
Sementara untuk pengawasan pasien, kata dia, pergantian APD hanya sampai enam kali. Kemudian untuk pelepasan APD tersebut sesuai dengan standarnya. “Karena APD tersebut tidak boleh sekali pakai, harus dibuang setelah dipakai. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 terhadap tim medis,” katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya baru menyediakan 1.000 unit baju hazmat dan empat ruangan khusus isolasi pasien yang terjangkit Covid-19.
"Akan tetapi, jika dalam kondisi darurat, ruang isolasi bisa ditambah hingga 10 ruang dengan memanfaatkan bangsal paru. Selain itu, alasan kita memilih bangsal paru karena cukup jauh dari ruangan perawatan lainnya, hal ini bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19," katanya.
Sebelumnya beberapa pasien rujukan dari RSUD Sumbar yang dicurigai Covid-19 dan sempat dirawat di ruangan isolasi RSUD M Djamil Padang telah dinyatakan negatif Covid-19. Ia berharap masyarakat Sumbar tidak terjangkit Covid-19, demikian Yusirwan Yusuf.