REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Korban bencana gempa bumi di Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang rumahnya rusak berat dan ambruk membutuhkan bantuan tenda atau terpal untuk mengungsi, berteduh, dan beristirahat.
"Rumah saya rusak, tidak bisa dihuni lagi. Dari semalam kami terpaksa tidur di emperan rumah warga yang tidak rusak. Kami meminta agar segera dikirimkan tenda untuk tempat pengungsian," kata Yayang, salah seorang warga yang rumahnya rusak berat di Kampung Ciseupan, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi, Rabu (11/3).
Menurut dia, gempa berkekuatan 4,9 skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa, (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB membuat rumahnya tidak bisa dihuni lagi dan terancam ambruk. Karena itu, ia, istri, dan dua anaknya terpaksa tidur di emperan rumah tetangganya.
Para pengungsi khawatir jika tidak ada tempat mengungsi yang layak, kondisi kesehatannnya menurun dan bisa jatuh sakit. Apalagi, saat ini musim hujan yang dipastikan cuaca cukup dingin ditambah rumahnya berada di perbukitan.
Dirinya tidak berani masuk ke dalam rumah karena khawatir terjadi gempa susulan ditambah lagi rumah itu kini rawan ambruk. Pasalnya, sebagian atapnya sudah mulai roboh. Dindingnya ada yang ambruk dan terbelah-belah. "Rumah saya saat ini sudah tidak bisa dihuni lagi, dan untuk memperbaikinya, uang dari mana?" katanya menambahkan.
Ketua RT18/07, Kampung Ciseupan, Oma Somantri, mengatakan, di RT 18 ini ada 28 rumah rusak. Yang paling parah sebanyak enam unit. Bantuan darurat yang harus disegerakan adalah terpal atau tenda karena selepas kejadian gempa, warga, khususnya yang rumahnya rusak berat, sedang tidur dan beristirahat dengan kondisi seadanya di emperan rumah.
Selain memerlukan terpal dan tenda, masyarakat terdampak juga membutuhkan makanan siap saji. Pasalnya, untuk melakukan aktivitas masak-memasak, banyak di antara korban yang perabotan rumah tangganya rusak. "Kami berharap bantuan tenda, terpal, dan makanan siap saji untuk disegerakan karena kondisinya darurat," katanya.
Di tempat terpisah, Camat Kalapanunggal Arif Solihin mengatakan, tenda dan bantuan makanan seperti sembako sudah mulai berdatangan. Bantuan itu akan segera dibagikan kepada korban yang terdampak gempa, khususnya bagi mereka yang rumahnya rusak. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polri, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk melakukan pendataan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran," katanya.