Kamis 12 Mar 2020 00:35 WIB

Jangan Ada Lagi Warga Melahirkan di Atas Perahu Nelayan

Warga Pulau Parang berahap bisa mendapatkan fasilitas ‘ambulan laut’.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Perahu nelayan kepulauan Karimunjawa yang sekaligus berfungsi sebagai sarana transportasi penghubung antar pulau dan transportasi bagi wisatawan. Bagi warga Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, perahu nelayan juga difungsikan untk mendukung layanan kesehatan akibat minimnya fasilitas ambulan air.(Republika/Bowo Pribadi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Perahu nelayan kepulauan Karimunjawa yang sekaligus berfungsi sebagai sarana transportasi penghubung antar pulau dan transportasi bagi wisatawan. Bagi warga Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, perahu nelayan juga difungsikan untk mendukung layanan kesehatan akibat minimnya fasilitas ambulan air.(Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Infrastruktur pariwisata di pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sudah berkembang cukup pesat, dalam satu dekade terakhir. Mulai dari akomodasi, transportasi laut dan udara hingga kebutuhan energi bagi industri pariwisata di kawasan tersebut.

Sehingga, pulau Karimunjawa pun, kini kian populer sebagai salah satu destinasi unggulan guna menarik kunjungan wisatawan di Provinsi Jawa Tengah, selain Candi Borobudur, Dieng Plateu (dataran tinggi Dieng) atau obyek wisata situs purbakala Sangiran.

Kendati begitu, kesejahteraan sosial masyarakat di kawasan kepulauan Karimunjawa dalam mendukung keberlangsungan industri pariwisata, masih butuh perhatian.

Sehingga, pesatnya perkembangan industri pariwisata di kepulauan Karimunjawa tersebut bisa berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Baik dalam hal kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan secara ekonomi.

Hal ini terungkap dalam sesi teleconference (dialog jarak jauh) bersama warga pulau, Kecamatan Karimunjawa, di sela kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jawa Tengah, tahun 2020, wilayah Juwana, Jepara, Kudus, Pati, Rembang (Wanarakuti-Banglor), di Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (10/3).

Setidaknya ini diungkapkan bidan desa Parang, Susniwati yang mengharapkan warga di pulau Parang bisa mendapatkan dukungan fasilitas ‘ambulan laut’, guna meningkatkan layananan kesehatan bagi masyarakat yang kini ada di desa tempat pengabdiannya tersebut.

Dengan lugas, ia menyampaikan perlunya pengadaan kapal ambulan guna melengkapi sarana pelayanan kesehatan bagi warga yang ada di pulau Parang. “Kami sangat butuh ambulans laut (kapal ambulans),” ungkapnya kepada gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Terutama, lanjutnya, jika ada tindakan darurat kesehatan yang membutuhkan rujukan dan harus dibawa ke luar dari pulau Parang. Sebab selama ini warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan rujukan, terpaksa harus menggunakan perahu nelayan.

Ia pun mengisahkan pengalamannya, saat menangani ibu melahirkan yang membutuhkan tindakan darurat. “Karena keterbatasan sarana tersebut dan tantangan alam yang harus kami hadapi, akhirnya ibu tersebut terpaksa melahirkan di atas perahu nelayan,” ujarnya.

Hal ini diamini Kepala Desa Parang, Muh Zaenal Arifin. Menurutnya, Desa Parang merupakan desa terpencil di wilayah Kecamatan Karimunjawa yang berjarak sekitar 11 Mil atau 2 jam perjalanan laut dari Pulau Karimunjawa.

Saat ini, wilayah Desa Parang terdiri dari dua pedukuhan dan berpenduduk sekitar 1.205 jiwa. Populasi penduduk desa ini tersebar di sembilan lingkungan rukun tetangga (RT) serta tiga wilayah rukun warga (RW). 

Karena satu- satunya akses mobilitas warga hanya dengan transportasi laut, ia pun menyampaikan jika pembangunan di wilayah desanya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. “Kami butuh anggaran yang tidak sedikit untuk membangun  dermaga,” ujarnya.

Belum lagi kebutuhan untuk memmbangun embung tadah hujan, penambahan kapasitas listrik, dan juga internet hingga SDM kesehatan di lingkungannya yang cukup terbatas. “Ini problem di yang masih dihadapi warga desa kami,” tandasnya.

Zaenal juga berharap, pembangunan yang diusulkan dalam Musrenbangwil kali ini, nantinya dapat menunjang sektor yang lain, seperti ekonomi, parwisata dan peningkatan kapasitas SDM yang ada di desanya.

“Karena di Desa Parang juga memiliki potensi untuk mendukung pariwisata di Karimunjawa, seperti wisata alam Pantai Batu Merah, makanan khas pohong brosok dan juga hasil perkebun unggulan berupa buah kedondong,” lanjut Zaenal.

Di lain pihak, persoalan peningkatan kapasitas SDM juga masih butuh perhatian, di pulau Karimunjawa Besar. Hal ini dituturkan Andi Wahyu Saputra, salah seorang siswa SMPN 2 Karimunjawa.

Menurutnya sumber daya pengajar di sekolahnya juga masih cukup terbatas. Selain itu, sekolahnya juga masih belum memiliki gedung laboratorium komputer guna menunjang kegiatan para siswa.

“Di sekolah kami, sekarang baru ada enam orang guru. Sekolah kami juga masih butuh laboratorium komputer. Sekarang laboratoriumnya menyatu dengan ruang perpustakaan, sehingga kurang memadai,” tegasnya.

Terkait dengan persoalan yang masih dihadapi warga di kepulauan Karimunjawa ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, bisa memahami persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Parang dan siswa di Karimunjawa.

“Inilan perlunya, pemerintah menggelar musrenbangwil guna menyerap berbagai persoalan yang masih dihadapi masyarakat, terkait dengan pembangunan di berbagai wilayah Jawa Tengah,” katanya.

Terkait dengan pembangunan dermaga dan pengadaan ambulans laut bagi warga di pulau Parang, akan dikoordinasikan oleh gubernur, mengingat hal ini terkait dengan besaran kebutuhan anggaran dan lainnya.

“Untuk usulan pembangunan dermaga maupun ambulan laut, nanti kita koordinasikan, sehingga ke depan tidak ada lagi ibu yang melahirkan di atas kapal, karena minimnya saran dan prasrana pendukung kesehatan,” ungkapnya.

Sedangkan terkait dengan laboratorium komputer, gubernur mengatakan secepatnya akan segera diwujudkan. “Kalau untuk panambahan tenaga pengajar, nanti biar diurus pak bupati (Bupati Jepara; red), karena SMP dibawah pemerintah kabupaten,” jelasnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement