Rabu 11 Mar 2020 16:53 WIB

Survei CPCS: Prabowo-Puan Kandidat Kuat untuk Pilpres 2024

Survei CPCS menunjukan Prabowo masih jadi kandidat kuat untuk pilpres 2024.

Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) (ilustrasi)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukan jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih berpeluang maju kembali di pemilihan presiden 2024. Survei CPCS menunjukan Prabowo saat ini mempunyai elektabilitas tertinggi yakni 22,7 persen.

"Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membayangi (13,8 persen), disusul mantan wakilnya di DKI sekaligus cawapres Prabowo, Sandiaga Uno (12,1 persen)," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK di Jakarta, Rabu (11/3).

Baca Juga

Dalam focus group discussion yang digelar sebelumnya untuk menjaring aspirasi pemilih milenial, dipasangkan sejumlah nama yang berpeluang untuk dimajukan dalam Pilpres 2024. Dari hasil survei kepada masyarakat, pasangan Prabowo-Puan unggul dengan elektabilitas 32,1 persen, tetapi ditempel ketat oleh Anies-Sandi (29,8 persen) atau hanya terpaut sekira 2 persen.

"Paket Prabowo-Puan diperkirakan menjadi kandidat kuat yang bakal diusung koalisi PDIP-Gerindra," kata Okta.

Meskipun demikian, langkah tersebut juga mendapat tantangan dengan menguatnya elektabilitas baik Anies maupun Sandi. Jika dipasangkan, kekuatan Anies-Sandi mampu mengganjal elektabilitas Prabowo-Puan. 

Selanjutnya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (8,5 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (5,8 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (4,1 persen), Ketua DPR Puan Maharani (3,6 persen), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (2,9 persen), dan Menko Polhukam Mahfud (1,6 persen).

Lalu ada mantan calon gubernur DKI dan komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,4 persen), Menko Perekonomian sekaligus ketua umum Golkar Airlangga Hartarto (1,2 persen), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,1 persen). Selebihnya nama-nama yang ada meraih elektabilitas di bawah 1 persen.

Namun Erick Thohir bila dipasangkan dengan AHY hanya 10,3 persen, Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (7,3 persen), dan terakhir Airlangga Hartarto-Khofifah (3,7 persen). "Selain Prabowo, di antara menteri Jokowi yang paling bersinar adalah Erick Thohir, terlihat dari tingginya elektabilitas capres maupun ketika dipasangkan," tutur Okta.

Survei CPCS dilakukan pada 20-29 Februari 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement