Rabu 11 Mar 2020 15:49 WIB

Stok Gula Pasir di Bulog Putussibau Kalbar Kosong

Bulog Putussibau, Kalimantan Barat, sudah mengajukan penambahan sejak awal tahun.

Hingga saat ini ketersediaan gula pasir di gudang Bulog Putussibau masih kosong (Foto: ilustrasi gula pasir di Pasar Tradisional)
Foto: dok. Republika
Hingga saat ini ketersediaan gula pasir di gudang Bulog Putussibau masih kosong (Foto: ilustrasi gula pasir di Pasar Tradisional)

REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU -- Kepala Kantor Seksi Logistik Bulog Putussibau, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabarani, mengatakan, hingga saat ini ketersediaan gula pasir di gudang Bulog Putussibau masih kosong. Padahal, pihaknya sudah mengajukan penambahan sejak awal tahun.

"Kami sudah mengajukan gula pasir sejak awal tahun, tapi sampai sekarang tidak ada dikirim, jadi saat ini stok gula pasir kosong," kata Sabarani, Rabu (11/3).

Baca Juga

Menurut dia, jumlah yang diajukan sebanyak 10 ton. Namun itu belum terpenuhi sampai saat ini, sedangkan untuk harga gula pasir di pasaran sudah mencapai Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.

Menurut dia, jika permintaan 10 ton tersebut terealisasi, Bulog tentunya bisa langsung melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga gula pasir di pasar. Padahal, permintaan gula pasir di Putussibau cukup tinggi.

"Gula pasir itu sangat banyak diminati konsumen, tetapi sejak awal tahun sampai saat ini kita tidak punya stok, sehingga harga gula di pasaran tidak stabil," jelas Sabarani.

Ia mengatakan, kondisi saat ini sudah dibahas dalam rapat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu terutama untuk persiapan menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pihaknya berharap permintaan untuk gula yang diajukan tersebut segera terealisasi, agar harga di pasaran kembali stabil.

"Salah satu tugas kami itu menstabilkan harga sembako, tetapi kalau stok gula pada kami juga kosong, sulit bagi kami untuk mengambil langkah, tetapi saya akan lakukan koordinasi langsung dengan Bulog di Pontianak," kata Sabarani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement