Selasa 10 Mar 2020 19:37 WIB

Sejumlah Rumah di Sukabumi Rusak Diguncang Dua Kali Gempa

Belum ada laporan jatuhnya korban jiwa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rumah di Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal banyak rusak akibat gempa, Selasa (10/3). dok istimewa warga Desa Gunungendut, Sukabumi.(Istimewa)
Foto: Istimewa
Rumah di Desa Gunungendut, Kecamatan Kalapanunggal banyak rusak akibat gempa, Selasa (10/3). dok istimewa warga Desa Gunungendut, Sukabumi.(Istimewa)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Gempa dengan magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Senin (10/30) pukul 17.18 WIB. Akibatnya sejumlah rumah dan bangunan mengalami kerusakan.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan bahwa gempa tersebut menyebabkan satu unit rumah rusak di Kecamatan Kalapanunggal, dua unit rumah rusak di Kecamatan Parakansalak, satu unit rumah rusak di Kecamatan Kabandungan, dan satu unit rumah rusak di Kecamatan Cidahu.

"Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (10/3).

Ia menambahkan, tim BPBD bersama petugas gabungan lainnya melakukan kaji cepat untuk mendapatkan data lengkap terkait gempa bumi tersebut.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap pusat gempa tersebut berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).

"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, Kalapa Nunggal  IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Panggarangan, Bayah III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Citeko, Sukabumi II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," kata BMKG.

Ia menambahkan, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2 sekitar sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement