REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Executive Manager Museum Rekor Indonesia (Muri), Sri Widayanti, memberikan apresiasi luar biasa kepada Kabupaten Sleman, DIY. Utamanya, karena dalam waktu satu bulan sudah berhasil meraih tiga rekor Muri.
"Di awal Maret ada Kirab 1.000 Tumpeng dan Pasukan Bregada, dilanjutkan pada Sleman Gumyak penampilan 309 Penari Wanara Turun Gunung, dan kemudian Jathilan Nonstop 56 Jam," kata Sri.
Kegiatan jathilan sendiri berhasil menumbangkan pagelaran Jaran Kepang yang diraih Pemkab Temanggung pada 2018 lalu. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menerangkan, jathilan melibatkan 16 grup.
Kemudian, terdiri dari 785 seniman berpartisipasi dalam pemecahan rekor Muri yang dimulai sejak 6-8 Maret 2020 tersebut. Ia mengaku senang karena selain rekor Muri, kegiatan itu mampu menarik banyak pengunjung.
"Dengan adanya penyelenggaraan agenda tersebut di Kaliurang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yakni sebanyak 35 ribu pengunjung," ujar Ning.
Sleman Gumyak dibuka Bupati Sleman, Sri Purnomo, dan ditutup Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun. Pelaksanaan Sleman Gumyak berakhir tepat ketika pementasan Jathilan Nonstop 56 Jam berakhir.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menambahkan, setelah 309 Penari Wanara Turun Gunung, rekor Muri untuk Jathilan Nonstop 56 Jam itu jadi yang ke-11 di Kabupaten Sleman. Ia berharap, semakin memopulerkan Kabupaten Sleman.