Selasa 10 Mar 2020 16:56 WIB

Permintaan Maaf Raja Belanda dan Investasi 1 Miliar Dolar AS

Raja dan Ratu Belanda melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 9-13 Maret 2020.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).(Antara/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan pernyataan pers saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).(Antara/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, N Dessy Suciati Saputri, Antara

Raja dan Ratu Belanda, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguite Cerruti melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 9-13 Maret 2020. Saat mengunjungi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3), Raja Willem menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan Pemerintah Belanda yang pernah melakukan penjajahan dan penyiksaan terhadap rakyat Indonesia.

Baca Juga

"Sejalan dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permintaan maaf saya atas kekerasan saat penjajahan di masa pemerintahan Belanda dahulu," ujar Raja Willem saat melakukan konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pertemuan bilateral.

Raja Willem juga menyadari, luka dan kesedihan masyarakat Indonesia yang menjadi korban penjajahan di masa lampau masih terasa hingga saat ini. Namun demikian, menurutnya hubungan Indonesia dengan Belanda harus berlanjut secara positif. Meskipun sejarah kelam tak bisa dilupakan, namun kedua negara harus mampu bangkit bersama. Sejarah penjajahan Belanda di Indonesia pun juga tetap harus diakui oleh generasi selanjutnya.

"Mudah-mudahan kedua negara yang dulu sempat berseteru saat ini mampu tumbuh bersama dan membangun hubungan berdasarkan sikap saling menghormati, percaya, dan persahabatan," ucapnya.

Bahkan, kata dia, hubungan kedua negara saat ini dinilainya semakin kuat dan beragam seperti di bidang iptek, ekonomi, manajemen air, dan terkait upaya mengatasi perubahan iklim. Masyarakat Belanda pun juga merasa memiliki hubungan yang mendalam dengan Indonesia.

Presiden Jokowi menyampaikan, kedua negara harus mampu belajar dari sejarah masa lalu yang tak bisa dihapus. Sejarah masa lalu harus dijadikan sebagai pelajaran untuk membangun hubungan yang saling menghormati dan menguntungkan.

"Kita tentu tidak dapat menghapus sejarah namun kita dapat belajar dari masa lalu. Kita jadikan pelajaran tersebut untuk meneguhkan komitmen kita untuk membangun sebuah hubungan yang setara yang saling menghormati dan saling menguntungkan," ujar Jokowi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, permintaan maaf dan penyesalan Raja Belanda Raja Willem Alexander atas kekerasan terhadap masyarakat Indonesia di masa lalu merupakan bentuk pengakuan Pemerintah Belanda secara moral dan politik.

"Hari ini raja menyampaikan acknowledge secara politik dan moral dan ada satu elemen yang baru yaitu beliau menyampaikan regret dan maaf atas kekerasan yang terjadi dari pihak Belanda," ujar Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).

Pernyataan serupa sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot saat mengunjungi Jakarta pada 16 Agustus 2005 silam. Saat itu, kata Retno, Menlu Bernard Bot pun menyampaikan mengenai pengakuan secara politik dan moral proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Tadi di statement Presiden sudah jelas, 17 agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Tahun 2005 Menlu Belanda, Bernard Bot, menyampaikan mengenai political and moral acceptance," jelas dia.

In Picture: Raja dan Ratu Belanda Ziarahi TMP Kalibata

photo
Raja Belanda Willem-Alexander (tengah) dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti (kedua kiri) memberikan penghormatan saat berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata di Jakarta, Selasa (10/3/2020). - (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Investasi 1 miliar dolar AS

Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia menyambut baik kerja sama antara Indonesia dan Belanda termasuk sejumlah kerja sama bisnis mencapai sekitar 1 miliar dolar AS atau Rp14,3 triliun. Kerja sama tersebut meliputi berbagai bidang dan sebelumnya juga telah ditandatangani kerja sama yang dinilai baru dan penting antara kedua negara.

Beberapa di antaranya yakni di bidang produksi kelapa sawit berkelanjutan, kerja sama dalam isu perempuan, perdamaian, dan keamanan, serta pengelolaan pengendalian penyakit menular. Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa Belanda adalah salah satu mitra penting di Indonesia yang berada di kawasan Eropa.

“Salah satu mitra strategis di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Di kawasan Eropa, Belanda adalah mitra dagang Indonesia terbesar kedua, mitra investasi terbesar pertama dan mitra pariwisata terbesar keempat,” katanya.

Presiden Jokowi menyambut baik kunjungan Raja dan Ratu Belanda yang secara khusus datang ke Indonesia pada 9-13 Maret 2020 dengan disertai rombongan pengusaha Belanda dalam jumlah yang besar. Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerrut mengajak lebih dari 100 pengusaha dari negaranya ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama bisnis dan investasi dengan para pelaku usaha di Indonesia.

“Lebih dari 100 perusahaan bergabung dengan saya dalam kunjungan ini karena mereka melihat pentingnya hubungan dan masa depan hubungan antara Indonesia dengan Belanda,” kata Raja Willem Alexander dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement